PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Calon Wali Kota (Cawali) Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengingatkan masyarakat untuk tidak salah mengartikan 'akrab dengan banjir', karena ini sejatinya adalah bentuk dari mitigasi bencana.
Hal itu disampaikan Gus Ipul usai kampanye menemui warga dengan protokol kesehatan ketat di Jalan Airlangga, Kota Pasuruan, Senin (2/11/2020) sore.
Baca Juga: Semarak Puncak Peringatan HKSN 2024 di Kota Pasuruan
Gus Ipul menjelaskan, akrab dengan banjir ini adalah istilah. "Di dalam bencana, ada istilah berdamai dengan banjir, ataupun beradaptasi dengan banjir. Ini adalah istilah untuk mitigasi bencana," ujarnya,
"Misal orang yang tinggal di area Gunung Merapi. Mereka harus akrab dengan risiko-risikonya. Termasuk yang tinggal di bantaran sungai. Mereka harus tahu risiko dan bagaimana mengatasi risiko," kata Gus Ipul usai kegiatan.
Dia menjelaskan, untuk penanganan banjir di Kota Pasuruan, masyarakat harus waspada dan mengetahui risikonya.
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
Ia mengaku senang, karena sempat berkeliling menemui warga dan melihat rumah warga yang ada di sekitar bantaran sungai. "Saya senang, sebenarnya masyarakat sudah sadar risikonya dan sudah melakukan upaya darurat ketika banjir datang. Pada dasarnya masyarakat sudah siap," kata dia.
Misalnya, kata Gus Ipul, masyarakat sudah berupaya meninggikan rumahnya. Ada juga masyarakat yang sudah menyiapkan tempat untuk penyelamatan barang-barang berharga ketika banjir tiba dan sejenisnya.
Terkait langkah pemerintah, menurut Gus Ipul seharusnya Pemerintah Kota Pasuruan hadir. Karena ia meyakini, banjir ini bisa dihilangkan. "Jadi, pemerintah harus tahu apa yang akan dilakukan ketika banjir ini datang," jelasnya.
Baca Juga: Gus Ipul Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 4 Kelurahan Gayungan Surabaya
Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan memberikan lampu tenaga surya. Menurut Gus Ipul, lampu tenaga surya ini akan memberikan manfaat luar biasa ketika banjir tiba.
"Saya yakin, kalau banjir, pasti PLN tidak mau risiko dan akan mematikan aliran listriknya. Nah, di saat itulah, lampu tenaga surya berguna. Jadi, penerangan ini bermanfaat untuk evakuasi warga. Apalagi kalau banjirnya malam," ujarnya.
Ia menyebut, program-program tersebut adalah contoh program pro terhadap rakyat, khususnya terhadap banjir. Kedua, perlu adanya peta evakuasi. Artinya, ini perlu ada sosialisasi, ada latihan dan simulasi.
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
"Jadi, masyarakat perlu didampingi. Perlu diberi edukasi, masyarakat harus ke mana saat banjir tiba dan bagaimana skemanya," tambahnya.
Gus Ipul menyarankan di masing-masing titik rawan banjir perlu didirikan posko semi permanen ataupun kalau bisa permanen. Di dalam posko ini, nantinya akan disiapkan perahu karet, dan semua perlengkapan lainnya ketika dibutuhkan dalam kondisi banjir untuk evakuasi warga. Mulai pelampung dan lain sebagainya.
Jika memungkinkan, kata Gus Ipul, sebulan sebelum musim hujan, disiapkan makanan-makanan instan siap saji sebagai upaya ketika banjir terjadi.
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
"Jadi, ketika banjir datang sudah sistem ada mekanisme yang sudah disiapkan oleh kesadaran masyarakatnya dan pemerintah. Jadi tidak bingung, siapa bergerak ke mana dan pemerintah harus berbuat apa," ujarnya.
Ia juga memastikan, ketika nanti terpilih bersama Mas Adi memimpin Kota Pasuruan, akan menjadi pemimpin yang akrab dengan bencana dan bisa beradaptasi dengan bencana.
"Saya akan tetap siaga saat musim hujan tiba. Jadi kalau ada apa-apa, saya bisa ikut mengendalikan. Kalau perlu, semua kegiatan di luar kota di saat musim rawan bencana, ditunda. Saya siap hadir di tengah masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan
Di sisi lain, Gus Ipul juga memastikan akan melakukan upaya-upaya lain untuk mengatasi banjir, yang sifatnya sebagai upaya pencegahan.
Kalau sebelumnya, ia lebih banyak menjelaskan apa yang harus dilakukan ketika banjir datang. Ia menyebut, persoalan banjir juga bisa diatasi dengan berbagai kegiatan pembangunan mulai dari hulu-hilir.
"Nah, Kota Pasuruan ini berada di hilir. Yang bisa dilakukan adalah pengerukan, pembuatan tanggul, ataupun membuat sudetan-sudetan, atau juga menyiapkan drainase yang mumpuni, dan pompa-pompa untuk membantu percepatan penanganan banjir," urainya.
Baca Juga: Dorong UKM dan IKM, Gus Ipul dan Istri Resmikan Galeri Dekranasda di Alun-Alun Kota Pasuruan
Menurut Gus Ipul, rencana ini juga harus dibicarakan bersama dengan pemerintah provinsi maupun dengan pemerintah pusat.
"Kota Pasuruan harus punya road map ke depan, yang bisa kita tawarkan konsepnya untuk mengatasi banjir di hilir. Karena banjir di Kota Pasuruan ini ini kiriman. Konsepnya lengkap dan tertata," pungkasnya. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News