​Aqua, Yakult, Vit, SGM, Peugeot, Citroen Diboikot, Akibat Presiden Prancis Hina Islam

​Aqua, Yakult, Vit, SGM, Peugeot, Citroen Diboikot, Akibat Presiden Prancis Hina Islam Inilah tangkapan layar daftar produk yang diserukan diboikot. Seruan ini beredar secara luas di media sosial. foto: WA

"Produk-produk kami seperti SGM dan , adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia," kata Arif Mujahidin dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).

(Protes di berbagai negara marak, mengecam Presiden Emmanuel Macron. Seorang anak memegang foto Presiden Emmanuel Macron, dicap sepatu, saat demo terhadap di Istanbul, Minggu, 25 Oktober 2020. foto: AP/Emrah Gurel/republika.com

Menurut dia, telah hadir di Indonesia sejak 1973. Bahkan, SGM berproduksi sejak pada 1965. "Perusahaan kami tidak memiliki afiliasi politik dan hal-hal di luar bisnis kami," ujar Arif. Ia menyambut baik langkah pemerintah yang tidak memboikot produk-produk , seperti negara lain.

"Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," kata Arif dalam rilisnya yang dikirim ke media.

Lalu bagaimana dengan Yakult? Hingga kini perusahan Yakult belum merespon aksi boikot itu. Justru beberapa pembaca BANGSAONLINE.COM yang berkomentar. Mereka menyebut perusahaan Yakult  dari Jepang.   

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, seorang guru bernama Samuel Paty (47) secara sengaja menunjukkan karikatur Nabi di depan murid-muridnya. Padahal kartun Nabi yang dimuat Mingguan Charlie Hebdo itu telah menuai protes di seantero dunia. Maklum, dalam ajaran Islam, wajah maupun sosok Nabi Muhammad SAW tak boleh digambar atau divisualkan.

Akibatnya banyak orang tua beragama Islam di protes. Bahkan Abdoullakh Abouyezidovitch, pemuda berusia 18 tahun kelahiran Moskwa memenggal leher Samuel Party. Namun beberapa menit kemudian aparat keamanan menembak mati Abdoullakh Abouyezidovitch dengan sembilan tembakan. Pemuda pendatang dari Chechnya itu pun meninggal dunia.

Majalah Charlie Hebdo dikenal sangat provokatif dan anti agama. Charlie Hebdo terkenal sekuler dan banyak menampilkan kartun, laporan, polemik, dan lelucon.

Seperti dikutip independent, majalah Charlie Hebdo selalu mengolok-olok semua jenis agama dan kepercayaan, serta menyindir tokoh-tokoh publik, pendiri agama, politikus, hakim, dan bankir, tapi membela hak-hak perempuan.

Ironisnya, penghinaan terhadap agama lain - dalam hal ini Islam - justru dibela oleh Presiden Emmanuel Macron. Pada Jumat, 23 Oktober 2020, Macron menyatakan bahwa dirinya tak melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Ia justru menyatakan bahwa Islam sekarang sedang megalami krisis di seluruh dunia.

Macron mengatakan guru yang terbunuh itu adalah korban serangan teroris Islam.

"Kami tidak akan melepaskan kartun," ujarnya dalam upacara untuk menghormati guru pekan lalu. "Dia dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita, mereka tidak akan pernah memilikinya," ujarnya menambahkan. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO