Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Guru dan Siswa SD-SMP di Kota Madiun Jalani Rapid Test

Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Guru dan Siswa SD-SMP di Kota Madiun Jalani Rapid Test Rapid test siswa dan guru di SMPN 4 Kota Madiun.

KOTA MADIUN, BANGSAOLINE.com - Sejumlah siswa dan guru baik tingkat SD maupun SMP Negeri di Kota Madiun mulai menjalani rapid test, Kamis (5/11/2020). Kebijakan itu diterapkan Pemkot Madiun sebagai salah satu syarat penerapan protokol kesehatan menjelang dibukanya kembali pembelajaran tatap muka pada Senin (9/11/2020) pekan depan.

Seperti di SDN Kejuron misalnya, petugas puskesmas mendatangi sekolah untuk me-rapid test siswa kelas 1 dan 6 serta guru. Kegiatan itu pun mendapat apresiasi dari orang tua siswa.

Baca Juga: Dispendikbud Kabupaten Madiun Adakan Festival Panen Karya Hasil Belajar CGP

Seperti diungkapkan Anik Lestari, Wali Murid kelas 1. Ia mengaku senang putranya bisa masuk sekolah. Apalagi sejak tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai, putranya sama sekali belum pernah bertatap muka langsung dengan guru.

“Perasaannya ya senang. Soalnya antara guru dan murid bisa bertatap muka langsung. Kalau di rumah itu kesulitannya ya anak saya kan masih kelas 1, jadi harus ada bimbingan dan pengarahan dari gurunya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Madiun, Slamet Hariyadi mengungkapkan, rapid test akan dilakukan secara bertahap menyasar siswa, guru, tenaga kependidikan, maupun penjaga sekolah.

Baca Juga: Kejar Sekolah Sehat se-Kabupaten Madiun, Dindikbud Adakan Workshop Adiwiyata

“Langkah terakhir untuk PTM yaitu rapid test bagi anak-anak dan guru. Kami pantau sekolah sudah melaksanakan ketentuan yang kita perintahkan terkait penerapan prokes Covid-19. Kami juga pantau orang tua, mereka rata-rata sangat mendukung terhadap persiapan sekolah dalam rangka PTM,” kata dia.

Hariyadi menegaskan, kegiatan belajar mengajar (KBM) sistem tatap muka di Kota Madiun dimulai pada Senin (9/11/20) pekan depan. Itu pun masih dalam tahap uji coba. Harapannya, seluruh warga sekolah dan orang tua siswa meningkatkan kedisiplinan dalam hal penerapan protokol kesehatan. Tujuannya agar tidak muncul klaster baru penyebaran covid-19 dari sekolah. (hen/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO