KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Puluhan difabel di Kabupaten Kediri mengikuti pelatihan keterampilan membuat aksesoris yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Kediri. Melalui pelatihan ini, mereka diharapkan bisa tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 dengan melahirkan karya yang bisa dijual untuk menambah ekonomi.
Pelatihan bertempat di Aula Dinas Sosial Kabupaten Kediri dan diikuti sebanyak 20 orang penyandang disabilitas. Adapun materi pelatihan membuat aksesoris dengan teknik wire. Keterampilan tangan dari kawat ini dipilih dengan tujuan agar mudah diaplikasikan di rumah, sehingga tidak perlu keluar.
Baca Juga: Bersama Kemensos, Pemkot Kediri Serahkan Bantuan Atensi untuk Difabel
Karena rata-rata peserta pelatihan dari kelompok penyandang tuna rungu, daksa, dan wicara, Dinas Sosial mengundang tim pendamping yang memandu menggunakan bahasa isyarat. Sementara itu, meski materi pelatihan identik dengan kaum perempuan, tetapi tak menyurutkan niat peserta dari kelompok laki-laki.
Riska, salah seorang peserta mengaku, selain menambah keterampilan diri di bidang aksesoris, ia senang karena bisa bertemu dengan teman baru. Gadis yang aktif di Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri (PDKK) ini berniat untuk mengembangkan diri dengan terus berlatih di rumah serta menjual hasil karyanya.
“Kegiatan ini cukup membantu, selain menambah keterampilan juga menambah teman baru. Tidak ada kesulitan, karena tutornya ramah dan mudah dipahami. Saya rencana ingin menjual hasil karya juga,” ujar Riska.
Baca Juga: Bupati Kediri Beri Trauma Healing Kepada Korban Kebakaran Pasar Gringging
Sementara itu, Dyah Saktiana, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Kediri mengatakan, dalam pelatihan ini para difabel juga diberi ilmu tentang teknik pemasaran secara online, agar hasil karya mereka nantinya bisa dijual untuk menambah perekonomian.
“Pelatihan untuk difabel di Kabupaten Kediri, mereka berminat mengikuti pelatihan aksesoris. Diharapkan di dalam kondisi pandemi mereka tetap bisa produktif dan menghasilkan uang,” kata Dyah Saktiana.
Alasan dipilihnya materinya aksesoris, Dyah menjelaskan karena pembuatannya bisa dilakukan di rumah, karena saat ini situasi masih pandemi.
Baca Juga: PDKK Ajak Pihak Terkait Wujudkan Desa Inklusi
Dalam pelatihan ini, dinsos mengundang seorang perajin aksesoris Kediri, Lucky Purnomo untuk menularkan ilmunya kepada para difabel. Pelatihan berlangsung selama tujuh hari, dengan harapan seluruh peserta dapat menguasai seluruh teknik yang diberikan. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News