BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Mahfud, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur mengkritisi kesiapan pemuda Madura menyambut Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbang Kertosusila, BTS, dan Selingkar WIlis.
Dikatakannya, saat ini banyak rencana-rencana pembangunan yang dilakukan menjadi satu klaster. Namun, di sisi lain dirinya belum melihat peran dan kesiapan para pemuda, khususnya di Kabupaten Bangkalan.
Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi
"Pembangunan Madura menjadi satu klaster. Itu bagus sekali. Tapi, yang jadi pertanyaan, apakah pemuda pemuda ini siap akan hal itu? Jangan sampai nanti pemuda Madura hanya jadi pembantu," terangnya.
Hal ini disampaikan Mahfud saat menjadi pemateri di talkshow Tarik Sis (Cerita Menarik Seputar Legislasi) yang mengusung tema "Pemuda untuk Menyongsong Pembangunan Madura", Rabu (12/11/2020) kemarin.
Politikus PDIP ini mengungkapkan, bahwa berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Bangkalan menduduki nomer 2 terbawah se-Jawa Timur.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
"Saya rasa, pemuda di Madura ini belum siap. Karena hingga saat ini dengan adanya Suramadu pun belum dimanfaatkan secara baik," cetusnya.
"Apalagi SDM kita kasih di bawah standar. Sehingga perlu adanya peran pemuda agar SDM-nya tidak hanya menjadi pembantu. Dan kampus adalah miniatur negara. Jadi mahasiswa perlu aktif juga," ungkapnya.
Mahfud berharap pemuda Bangkalan, khususnya mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura tidak hanya aktif di dalam kelas, tapi turun ke lapangan dan mencari tahu kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
"Temukan permasalahan yang ada di masyarakat. Bisa usulkan kepada kami secara baik-baik. Karena kami juga punya hak budgeting dan akan kami usulkan," pungkasnya. (ida/uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News