Blusukan ke Kiai Kampung, Cawabup Dewi Janji akan Jadi Pelayan Masyarakat dan Konco Dewe

Blusukan ke Kiai Kampung, Cawabup Dewi Janji akan Jadi Pelayan Masyarakat dan Konco Dewe Calon Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa saat berdialog dengan warga muslimat dan fatayat di Dusun Ngatup, Desa Kambingan, Kecamatan Pagu. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa tidak mau kalah dengan pasangannya, yakni Cabup Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam hal blusukan untuk menyapa warga Kabupaten Kediri. Untuk itu, Sabtu (14/11/2020) malam, Dewi melakukan blusukan untuk menyapa warga di Desa Kambingan dan Desa Semen, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

Saat berbicara di hadapan sekitar 50 ibu-ibu dari Muslimat dan Fatayat yang duduk lesehan dengan menggelar tikar di Dusun Ngatup Desa Kambingan, Dewi mengatakan bahwa tanggal 9 Desember 2020 adalah hari pencoblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2020.

"Untuk itu, jangan salah pilih njih ibu-ibu. Kami mohon untuk memberi dukungan dan memilih kami berdua," kata Dewi, Sabtu (14/11/2020).

Menurut Dewi, ada beberapa program bila dirinya dan Mas Dhito terpilih dan ditakdirkan menjadi bupati dan wakil bupati Kediri, yaitu pertama yang akan dilakukan adalah mengubah pola komunikasi. Menurutnya, bupati dan wakil bupati adalah pelayan masyarakat.

"Komitmen saya sama Mas Dhito adalah menjadi pelayan masyarakat, karenanya kami berdua akan membuka keran komunikasi seluas-luasnya dengan masyarakat. Jadi bupati dan wakil bupati adalah 'koncone dewe', bukan lagi orang yang harus dilayani masyarakat, tapi kami yang harus melayani panjenengan semua," terang Dewi.

Oleh karena itu, lanjut Dewi, Senin sampai Kamis, dirinya bersama Mas Dhito akan sering ngantor di luar kantor pemkab. Seperti ke balai desa, di kecamatan, ke puskesmas, ke rumah sakit, mendatangi komunitas pengajian seperti ini atau ketemu dengan bapak-bapak di sawah, ketemu pedagang di pasar atau komunitas-komunitas yang lain untuk menggali informasi-informasi ataupun permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Kediri untuk dicarikan solusi.

"Nanti setiap hari Jumat, Pendopo Kabupaten Kediri akan kami buka 24 jam untuk menerima aspirasi dan masukan langsung dari masyarakat. Nama programnya adalah Ngopi; Ngobrol Persoalan, dan Solusi," imbuh Ketua Fatayat NU Kabupaten Kediri itu.

Masih menurut Dewi, dirinya dan Mas Dhito juga akan mereformasi birokrasi. Jadi ketika bupati dan wakil bupati sudah berkomitmen menjadi pelayan masyarakat, maka semua birokrasi yang ada di Kabupaten Kediri, semua harus mau melayani masyarakat dengan baik dan ramah.

"Kalaupun nanti panjenengan menemui aparat kami yang tidak ramah, membuat tidak nyaman, tidak memberikan pelayanan dengan baik, Monggo bisa disampaikan ke kami, untuk dilakukan pembinaan termasuk akan menindak tegas apabila ada aparat yang tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik atau menyalahgunakan wewenangnya," pungkas Dewi. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO