BangsaOnline-Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan, sensasi Jokowi sebagai kepala negara sepertinya sudah sangat surut akhir-akhir ini. Hal itu dikarenakan sejumlah kebijakan ekonominya yang sangat tidak populer dan berdampak buruk pada masyarakat menengah ke bawah.
"Kami biasa melakukan forecasting (ramalan) dalam politik dan ekonomi. Maka begitu Jokowi naik, saya prediksikan bahwa (popularitas) Jokowi baru akan merosot pada satu tahun ke depan. Tapi ternyata, baru 3 bulan kok sudah enggak populer," kata Rizal dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Rabu (4/2).
"Hal itu dikarenakan kebijakan Jokowi dalam hal ekonomi dalam 3 bulan ini jelas menggerogoti kesejahteraan golongan menengah ke bawah. Sehingga ada pertanyaan, apa yang dimaksud perubahan yang dibawa Jokowi ini. Saya melihat ada upaya pembelokan dalam hal ini," katanya menambahkan.
Selain itu, Rizal juga mengkritik kualitas menteri kabinet Jokowi yang menurutnya diisi oleh orang-orang yang 'abal-abal' dan tidak berkualitas dalam memerintah kementeriannya.
Dirinya juga mengkritik mengenai polemik KPK-Polri yang makin panas akhir-akhir ini, ditambah dengan kelakukan Menko Polhukam yang menurutnya memiliki kapasitas sebagai penengah, namun nyatanya sama sekali tidak bermanfaat untuk berada di dalam pemerintahan hari ini.
"Kalau menterinya hanya bisa naikin harga, Indonesia makin enggak kompetitif. Padahal kalau cost diturunkan, rakyat senang dan tidak merugikan golongan menengah ke bawah. Kabinet Jokowi memang ada yang bagus seperti Jonan, Susi, tapi menteri yang lainnya itu kualitasnya KW3," cetus Rizal.
"Kalau urusan KPK-Polri ini kan sebenarnya Menko Polhukam saja bisa beresin. Tapi masalahnya kan kita itu perlunya pejabat yang ori (original), bukan yang KW3 seperti Menko Polhukam saat ini," pungkasnya.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News