SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Republik Indonesia setiap tanggal 10 November menetapkan putra-putri terbaik bangsa yang memiliki jasa luar biasa kepada negara sebagai Pahlawan Nasional. Penganugerahan itu diberikan kepada ahli waris oleh presiden di Istana Negara.
Pada 10 November lalu, Presiden Joko Widodo juga menetapkan 6 Pahlawan Nasional di Istana Negara. Namun tak satu pun tokoh asal Jawa Timur yang mendapat anugerah pahlawan nasional. Fakta itu membuat Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah kecewa.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
"Terus terang, kami kecewa karena tidak ada satu pun tokoh asal Jawa Timur yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan 2020. Semoga bisa terwujud tahun depan," tutur pimpinan DPRD Jatim perempuan pertama di era reformasi itu, Selasa (17/11/2020).
Anik Maslachah mengungkapkan, Jawa Timur memiliki banyak tokoh yang layak mendapat anugerah sebagai pahlawan. Politikus PKB ini mencatat setidaknya sudah ada tiga tokoh nasional asal Jatim yang diajukan sebagai Pahlawan Nasional. Mereka adalah Syekhona Kholil (Bangkalan), KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan KH. Bisri Syansuri (Jombang).
Anik menegaskan, jasa ketiga tokoh itu pada bangsa dan negara secara de facto sudah diakui oleh masyarakat. Pihak keluarga pun sesungguhnya tidak mengejar pengakuan gelar pahlawan. Namun, para pengikut dan warga Jatim secara umum yang menginginkan ada pengakuan resmi dari pemerintah. Hal itu sebagai pembelajaran bagi generasi penerus.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
"Pengakuan secara formal sangat penting agar menjadi spirit dan pembelajaran bagi generasi penerus, khususnya generasi muda," ujar alumni Unesa Surabaya tersebut.
Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini menjelaskan, khusus untuk KH. Bisri Syansuri prosesnya sudah selesai. Sejak mulai diusulkan oleh tokoh-tokoh masyarakat, diusulkan oleh pemerintah provinsi hingga dikaji dan dilakukan penelitian, sampai tahap diseminarkan.
Menurut Anik, proses pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Kiai Bisri sudah sampai ke tingkat Kemensos RI, untuk selanjutnya diusulkan kepada Presiden RI.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
"Bangunan Markas Besar Oelama di Waru, Sidoarjo adalah saksi sejarah perjuangan Mbah Bisri. Saya kira fakta sejarah dan syarat prosedural sudah terpenuhi. Semoga tahun depan bisa ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional," pungkas perempuan asli Sukodono, Sidoarjo ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News