Tingkatkan Produktivitas Tanaman Porang, ​Petani Madiun Dapat Gerojokan Dana Rp 15 Miliar

Tingkatkan Produktivitas Tanaman Porang, ​Petani Madiun Dapat Gerojokan Dana Rp 15 Miliar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin dalam kunjungannya ke Kabupaten Madiun. (foto: ist)

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Tanaman memiliki prospek cukup menggembirakan karena nilai jualnya semakin tinggi. Ada 16 negara yang siap menerima umbi dari Indonesia, seperti China, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, dan lain-lain.

Hingga Oktober 2020, sudah sekitar 19.800 ton umbi kering Indonesia diekspor ke negara-negara tersebut dengan nilai hampir 880 miliar rupiah. Ada 21 jenis produk dari , antara lain sebagai bahan pangan, farmasi (obat-obatan), suplemen, emulsion, tekstur, antiobesitas, dan antiaging.

Baca Juga: Pj Bupati Madiun Pantau Harga Pangan Jelang Nataru

Adapun untuk menggairahkan petani meningkatkan budi daya tanaman , pemerintah menggelontorkan bantuan kepada petani di Kabupaten Madiun senilai 15 miliar rupiah.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin dalam kunjungannya ke Kabupaten Madiun menyatakan berupaya meningkatkan anggaran pengembangan tanaman khususnya di Jawa Timur.

"Sehingga tanaman ini akan lebih ditingkatkan anggarannya nanti. Kalau hari ini Madiun menerima Rp 15 miliar, kabupaten/kota yang lain nanti akan menyusul. Agar supaya - ini memang menjadi tanaman primadona petani," katanya, Jumat (20/11/2020).

Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU

Luas areal tanaman di Kabupaten Madiun saat ini mencapai 5.300 hektare lebih, sebagian besar berada di kawasan hutan dan dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi mengatakan, tanaman bisa tumbuh baik di sela-sela tegakan hutan di daerah berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan laut (dpl).

"Kalau secara agronomis itu tumbuh di ketinggian 100 sampai 600 meter dpl. Dia masih berani tumbuh di kerapatan di bawah tegakan pohon jati atau mahoni itu kerapatan 40 persen masih bisa. Justru di lahan-lahan kering, lereng-lereng di ketinggian itu potensi luar biasa karena asal-usulnya dari hutan-hutan kok, bibitnya," katanya.

Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024

Dikemukakannya, sejak tahun ini telah dirilis varietas Madiun Satu dan bisa diedarkan ke seluruh Indonesia karena sudah diberi sertifikat dan label.

"Sehingga memenuhi standar benih yang baik," tukasnya. (hen/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO