KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa, menantang Pemkot Kediri untuk menjadikan tenun ikat Kediri menjadi souvernir tingkat nasional.
Hal itu disampaikan Khofifah ketika membuka 6th Dhoho Street Fashion (DSF) di Gua Selomangleng, Kota Kediri, Minggu (22/11)
BACA JUGA:
- Berangkatkan Lomba Kirab dan Konser Drumband, Pj Wali Kota Kediri Ngaku Senang
- Koordinasi Reviu Masterplan Smart City, Diskominfo Kota Kediri Undang Tim Pelaksana dari Setiap OPD
- Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
- Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
"Kebetulan hari ini hadir Bapak Abdul Hakim Bafaqih, Komisi VI DPR RI yang membidangi industri, investasi, dan pariwisata. Saya kasih tantangan, tenun ikat Kediri jadi salah satu souvenir atau seragam," kata Kofifah.
Menurut Kofifah, tenun ikat Kediri sangat berpotensi untuk dikembangkan ke skala yang lebih besar, mengingat dalam hal industri fashion, khususnya fashion syariah, Indonesia masuk dalam 10 besar dunia.
Sedangkan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan bahwa selama ini tenun ikat telah dipakai untuk seragam di lingkup Kota Kediri yang wajib dikenakan tiap hari Kamis sesuai Perwali.
"DSF merupakan salah satu cara agar para penenun dan desainer Kota Kediri mendapatkan inspirasi cara menampilkan tenun yang lebih kreatif. Bisa kasual dan desainnya tidak harus formal," kata Abdullah Abu Bakar.
Untuk ragam outfits kreatif ini, ditampilkan dalam 32 outfits karya desainer nasional dan desainer Kota Kediri dalam tema Energy of Kilisuci.
Klik Berita Selanjutnya