KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana melanjutkan aksi blusukannya ke Pasar Bagindowati, Dusun Kweden, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Senin (23/11).
Setelah berkeliling stan dan mengajak berdialog pedagang, Dhito juga membeli dagangan seperti cabe, daging ayam, kerupuk, dan yang lainnya.
Baca Juga: Pasangan Dhito-Dewi akan Jalani Tes Kesehatan di RS Syaiful Anwar Malang Senin Besok
Yang menarik, setelah barang yang dibeli itu diterima Dhito, sejumlah warga langsung mendekati untuk meminta barang tersebut. Karena banyaknya warga yang meminta, akhirnya Dhito memberikan kuis dan yang menjawab benar, maka akan diberi.
Saat berhenti di warung kopi, Dhito sempat dicurhati warga, salah satunya adalah terkait dengan sumber air yang berada di sebelah selatan pasar perlu dibangun karena plengsengannya sudah rusak. Mendapat curhatan dan permintaan itu, Dhito-pun menyanggupi, tapi ada syaratnya.
"Baiklah, bila tanggal 9 Desember 2020 nanti saya ditakdirkan terpilih menjadi Bupati Kediri, maka saya akan bangun sumber air ini. Tapi ada syaratnya, yaitu panjenengan (anda) semua harus berjanji akan menjaga kebersihannya, termasuk kebersihan pasar ini. Apakah panjenengan semua sanggup?" tanya Dhito.
Baca Juga: Lantik 71 Pejabat Baru, Bupati Kediri Minta Hilangkan Budaya Ego Sektoral
Mendapat pernyataan balik itu, warga langsung menjawab dengan serentak, sanggup.
Di sela-sela dialognya dengan warga, tak lupa Dhito sesekali juga menyeruput kopinya. Usai berdialog, ia berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lain.
Seperti biasanya, setiap putra Sekretaris Kabinet Republik Indonesia ini hadir di tempat keramaian, selalu disambut warga dan berebut untuk meminta berfoto selfie.
Baca Juga: Soroti Soal Kemiskinan, Bupati Kediri Minta Jajarannya Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat
Dari Pasar Bagindowati, Dhito melanjutkan kunjungannya ke rumah penyandang disabilitas yang mempunyai usaha kerajinan dari ayaman bambu.
Adalah Gunawan (48), warga Desa Waningpaten, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri yang punya usaha ayaman bambu. Di tengah pandemi Covid-19 ini, Gunawan yang sebelumnya berdagang cilok/bakso keliling itu, saat ini bisa memberdayakan penyandang disabilitas untuk membuat kerajinan dari anyaman bambu.
Saat ini, ada 8 orang penyandang disabilitas yang sudah bergabung sebagai mitra dengan Gunawan membuat kerajinan anyaman bambu. Anyaman bambu yang dibuat ada beberapa bentuk, seperti lampu templek, lampu gantung, nampan, besek, tempat kue, tempat buah, pigura, tompo dan yang lain.
Baca Juga: Revitalisasi Tahap II, Bupati Kediri akan Bangun Pasar Wates Berkonsep Wisata
Sedangkan hasil karya Gunawan dan kelompoknya sudah menyebar sampai ke luar Kediri, seperti Surabaya, Malang, Jogja, Jakarta, bahkan yang lewat online bisa sampai Bali dan luar Jawa lainnya.
Di rumah Gunawan yang sekaligus dijadikan gerai ini, Dhito sempat melihat hasil kerajinan yang dibuat Gunawan yang melibatkan para penyandang disabilitas.
Menanggapi usaha kerajinan dari bambu milik Gunawan ini, Dhito berjanji akan membantu terkait manajemennya. "Biasanya kelemahan pelaku UMKM itu ada di manajemen keuangan. Jadi, nanti perlu diadakan semacam pelatihan agar usahanya bisa semakin maju," ujar Dhito. (uji/ian)
Baca Juga: Bupati Kediri Minta Kualitas Pekerjaan Proyek Fisik Harus Terjamin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News