LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD) sukses melakukan langkah strategis agar perekonomian desa bisa bergerak secepat kilat.
Satu di antaranya, dengan menjadikan Badan usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor untuk menggerakkan perekonomian desa.
BACA JUGA:
- Permudah Warga Peroleh Air Bersih Jelang Lebaran, PDAM Lamongan Launching SPAM Mojolagres
- Ini Pesan Bupati Lamongan saat Launching 2.700 Guru Pengimbasan
- Ini Harapan Gubernur Khofifah saat Resmikan Penambahan Kapasitas Pompa dan Genset di Lamongan
- Di Lamongan, Gubernur Khofifah Dorong Diversifikasi Profesi dari Kalangan Hafidz dan Hafidzhoh
“Semua desa-desa di Lamongan, 462 desa, sudah memiliki BUMDes, hanya saja masih dibagi tiga kelas, yakni sebanyak 95 kategori Maju, 63 kategori Berkembang, dan 304 kategori Perintis,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamongan Khusnul Yaqin, Selasa (1/12/2020) siang.
Menurut Khusnul, saat ini BUMDes yang sudah maju telah mempunyai pelbagai unit usaha. Sedangkan toko ritel milik BUMDes yang sudah didirikan sebanyak lima unit bernama Lamongan Mart (LA Mart). "Kita targetkan semua BUMDes punya toko ritel," ujar Khusnul.
Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli memberi apresiasi kepada seluruh kepala desa dan camat di seluruh Lamongan yang telah mendirikan BUMDes dan BUMdes Bersama. Diharapkan, melalui BUMDes inilah, sumber daya alam setempat bisa dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Fadeli meminta agar dibuat identitas korporat untuk LA Mart semenarik mungkin. Seperti tulisan, warna, dan logo yang harus bercirikan Lamongan. Contohnya, di jalan utama antara Babat menuju Lamongan tidak terdapat LA Mart Pucuk. Padahal lokasinya di pinggir jalan nasional. "Rupanya papan namanya yang tidak eye catching," ujarnya memberi contoh.