Progres Jauh dari Target, Wabup Pasuruan Ancam Blacklist Pelaksana dan Konsultan Pengawas

Progres Jauh dari Target, Wabup Pasuruan Ancam Blacklist Pelaksana dan Konsultan Pengawas Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Ani Latifah melakukan sidak pelaksanaan kegiatan pembangunan gedung Puskesmas Beji, Kamis (10/12/2020) kemarin. (foto: ist)

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Ani Latifah melakukan sidak pelaksanaan pembangunan gedung Puskesmas Beji, Kamis (10/12/2020) kemarin.

Menurut Gus Mujib-sapaannya, pembangunan gedung dua lantai itu masih jauh dari target yang diharapkan. Padahal, pembangunan gedung senilai lebih dari Rp 2,8 miliar itu dilaksanakan sejak akhir Juli 2020.

Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan

"Kami minta ada percepatan. Kalau tidak, jangan harap mendapat pekerjaan di Kabupaten Pasuruan tahun berikutnya," ancam Gus Mujib saat sidak ke Puskesmas Beji, Kamis (10/12/2020) kemarin.

Saat mengecek beberapa bagian proyek, Gus Mujib menemukan banyaknya bagian gedung yang belum dikerjakan seperti keramik, bagian atap, dan beberapa bagian gedung lainnya. Dengan kondisi itu, akan mustahil diselesaikan, bila tidak ada percepatan.

Imbas dari terlambatnya pengerjaan proyek tersebut akan berdampak terhadap pelayanan. Pasien yang seharusnya bisa dirawat di Puskesmas Beji harus dialihkan. Sementara ini, mereka dirawat di Puskesmas Gondanglegi, Kecamatan Bangil.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun

Terpisah, Tino, Konsultan Pengawas Proyek Puskesmas Beji mengaku, upaya percepatan memang akan dilakukan. Termasuk menambah tenaga dan jam kerja, supaya penyelesaian gedung itu bisa tepat waktu.

"Kami targetkan, dalam sepekan setidaknya ada progres kenaikan 11 persen untuk penyelesaian gedung ini," cetusnya.

Sementara itu, Robby Firmansyah, Pelaksana Proyek Gedung Puskesmas Beji pernah menyampaikan kalau pelaksanaan gedung tersebut memang ada beberapa kendala. Selain masalah cuaca, juga masalah akses menuju lokasi, serta space untuk penempatan material yang terbatas. (bib/par/zar)

Baca Juga: Manajer Persekabpas Sebut Pemkab Pasuruan Tak Serius Jalani Inpres 3/2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO