NGAWI, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Kabupaten Ngawi yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Madiun dan Bengawan Solo diimbau waspada. Pasalnya, terjadi peningkatan debit air dari dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Ngawi tersebut.
Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, debit air Sungai Bengawan Madiun sudah menggenangi sekitar lokasi Taman Candi Desa Beran, Kecamatan Ngawi.
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
"Untuk ketinggian air Sungai Bengawan Solo terjadi peningkatan. Dari status waspada menjadi warna kuning. Diharapkan warga waspada yang di sekitar sungai bengawan Solo," imbau Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya pada BANGSAONLINE, Minggu (13/12/2020).
Karena luapan Sungai Bengawan Madiun sudah mulai menyebabkan genangan, pihak kepolisian pun melarang aktivitas jasa penyeberangan dengan menggunakan perahu. Hal tersebut dilakukan demi mengantisipasi terjadinya risiko akibat dari derasnya arus sungai.
"Karena arus deras maka, warga yang menjalankan jasa penyeberangan dihentikan, karena arus air cukup deras," terangnya.
Baca Juga: Masuki Musim Penghujan, BPBD Ngawi Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan Bencana
Dari pihak jajaran Polres Ngawi sendiri telah berkoordinasi dengan forkopimda dan instansi terkait demi mengantisipasi datangnya banjir, dengan melakukan pemantauan debit air di dua sungai besar yang melintasi Kabupaten Ngawi.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan BPBD. Dan saat ini (Minggu, red) ketinggian air Bengawan Solo dan Madiun di atas 7 meter dan menunjukkan warna kuning, yang artinya waspada. Sedangkan yang normal di bawah 4 meter," urainya.
Orang nomor satu di Polres Ngawi ini juga mengimbau warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai untuk waspada. Apalagi beberapa hari belakangan ini curah hujan cukup tinggi.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
"Untuk warga yang berada di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo maupun Bengawan Madiun harus waspada apabila terjadi peningkatan terus debit air," pungkasnya. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News