Hingga November 2020, ​Bank Jatim Sukses Salurkan Dana PEN Rp 5,62 Triliun

Hingga November 2020, ​Bank Jatim Sukses Salurkan Dana PEN Rp 5,62 Triliun Direksi Bank Jatim melaksanakan Public Expose secara online di Kantor Pusat Bank Jatim. (foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 yang melanda belahan dunia tahun ini menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, maupun pelaku usaha, tidak terkecuali industri perbankan.

Namun demikian, situasi Covid-19 tidak menjadi kendala yang signifikan bagi , melainkan suatu tantangan dan peluang yang harus dihadapi dan  bersyukur masih mampu memberikan kinerja yang positif, khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur.

Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan

 juga bersyukur telah dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu BPD yang menerima dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kepercayaan tersebut merupakan peluang dan salah satu instrumen  yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Timur, khususnya di tengah pandemi saat ini.

Secara teknis, mekanisme penyaluran dana PEN tersebut dilakukan dengan dua pola, yaitu direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, Konsumsi, dan Korporasi. Sejalan dengan itu pula,  bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi menyalurkan Dana Bergulir (Dagulir) dan Dana PEN.

Direktur Utama  Busrul Iman menyampaikan bahwa  bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, OJK, Bank Indonesia, serta stakeholder sudah melakukan langkah konkret dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dagulir dan Dana PEN di beberapa kabupaten atau kota di Jawa Timur.

Baca Juga: Adhy Karyono Optimistis Bank Jatim Trade Connect Summit 2024 Antarkan UMKM Naik Kelas

"Sampai dengan November 2020,  telah menyalurkan Dana PEN sebesar Rp 5,62 Triliun dan berhasil mencatatkan pencapaian 140,5% dari target. Peran  dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi juga ditunjukkan dengan pemberian restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sebesar Rp 1,82 Triliun," terang Busrul dalam Public Expose yang dilaksanakan secara online melalui Microsoft Teams, Kamis (17/12/2020).

 menjawab tantangan dalam melayani masyarakat, khususnya nasabah di tengah pandemi dengan terus menghadirkan inovasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi. Saat ini,  telah memiliki beberapa fasilitas layanan berbasis aplikasi atau layanan tanpa harus datang ke kantor cabang.

Contohnya,  Mobile, fitur aplikasi ini telah diperbaharui sehingga lebih memudahkan nasabah  dalam bertransaksi keuangan di mana pun dan kapan pun.  juga memiliki fasilitas lain seperti e-form kredit, e-kmg yang tidak mengharuskan nasabah datang ke kantor secara langsung, sehingga dengan cukup di rumah saja nasabah dapat menikmati layanan .

Baca Juga: Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali

Busrul menambahkan, transformasi digital  juga terus digaungkan sebagai bentuk peningkatan layanan kepada masyarakat, khususnya nasabah yang selama ini telah memberi kepercayaannya kepada . Pengembangan digital banking saat ini wajib dilakukan untuk mendukung bisnis, mengikuti tren atau perkembangan zaman, serta memenuhi kebutuhan nasabah.

 sendiri telah memiliki strategi pengembangan inovasi layanan digital yang difokuskan pada tiga pilar, yaitu Pemda dan ASN, UMKM, dan Masyarakat Umum. Tujuan utama dari inovasi layanan digital tersebut tidak lain adalah untuk menghadirkan kenyamanan, kemudahan, serta keamanan dalam bertransaksi. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pemkab Nganjuk Terima Mobil URC Sekaligus Launching E-Retribusi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO