BangsaOnline - Untuk menghentikan dari kecanduan internet, seorang remaja Tiongkok nekat memotong tangan kirinya sendiri.
Aksi nekat remaja 19 tahun dari kota Nantong, Provinsi Jiangsu tersebut benar-benar membuat orangtuanya sangat sedih.
Baca Juga: Smartfren Catat Peningkatan Akses Internet Selama Ramadhan hingga Musim Mudik
"Kami tak bisa menerima semua ini. Kami sangat sedih. Dia adalah anak yang pintar," kata ibu si remaja dikutip Dream.co.uk dari laman Odditycentral.com, Sabtu 6 Februari 2015.
Kejadian itu baru diketahui saat sang ibu datang ke kamar anaknya itu pada Rabu pekan kemarin. Namun dia tidak menemukan anaknya berada dalam kamar.
Dia hanya menemukan sebuah kertas berbunyi "Bu, aku pergi ke rumah sakit sebentar. Jangan khawatir, aku pasti kembali malam ini."
Baca Juga: How to Unlock a Pin-up Account
Sementara itu, remaja tadi menyelinap keluar dengan membawa pisau dapur. Begitu dirasa aman dari pengawasan, dia langsung memotong tangan kirinya.
Dia kemudian memanggil taksi untuk mengantarkannya ke rumah sakit terdekat. Sementara potongan tangannya dibiarkan tergeletak di tanah.
Setelah sang ibu melapor, polisi akhirnya menemukan potongan tangan si remaja dan menyerahkan ke rumah sakit untuk disambung kembali.
Baca Juga: Mengelola Web Hosting? cPanel Adalah Tool yang Tepat untuk Anda!
Namun, dokter mengatakan mereka tidak bisa menjamin tangan remaja itu akan berfungsi kembali seperti sedia kala.
Menurut pakar komunikasi lokal, Tiongkok adalah negara dengan pengguna internet terbesar dengan total 649 juta pengguna. Saat ini Tiongkok tengah menghadapi masalah kecanduan internet parah dengan 24 juta pecandu.
Untuk mengatasinya, pemerintah Tiongkok membangun tempat-tempat rehabilitasi yang dibuat seperti kamp militer.
Baca Juga: Persaingan ISP Kian Ketat, Bos Telkom: Indihome Tak Utamakan Harga, Tapi Kualitas
Tao Ran, seorang tentara psikolog yang menangani para pecandu internet di Beijing. Menurutnya, sekitar 14 persen remaja Tiongkok kecanduan internet. Beberapa bahkan rela bolos sekolah agar bisa online. Bahkan ada yang lebih parah hingga jarang sekali keluar dari kamarnya.
"Mereka hanya punya dua kegiatan, tidur dan bermain (internet)," kata Tao Ran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News