PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke Desa Jejeran, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (23/12). Kedatangan Khofifah dalam rangka panen jagung bersama LPPNU.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah meminta masyarakat petani lebih inovatif dalam hal pengelolaan hasil panen, sehingga produk pertanian bisa memiliki nilai ekonomis. Dia mengusulkan adanya dukungan berupa industri olahan jagung dari masyarakat.
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Khofifah berharap dengan adanya industri olahan jagung yang lahir dari masyarakat sekitar, maka nilai jual dari produk jagung bisa meningkat, yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
"Saya kan sering kali menyampaikan, petik, olah, kemas, jual. Kalau ada downstream-nya kan bisa meningkatkan nilai tambah," kata Khofifah usai melaksanakan panen jagung bersama santri di Kebun Pak Dul, Dusun Pajejeran, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Rabu (23/12).
Apalagi, menurutnya, jagung bisa diolah menjadi berbagai macam produk. Seperti pakan ternak, atau makanan olahan lain.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo meminta para petani jagung agar menanam jagung hibrida. Karena jagung hibrida dibutuhkan untuk sektor peternakan.
"Karena jagung hibrida ini sangat dibutuhkan untuk pakan ternak. Hampir 95 persen untuk pakan ternak, dan 5 persen untuk konsumsi," kata Hadi.
Untuk diketahui, total produksi jagung di Kabupaten Pasuruan tahun 2019 mencapai 388.389 ton, dengan provitas 63.85 kuintal per hektare. Hasil ini meningkat 50.128 ton atau 14.82 persen dari tahun sebelumnya. (bib/par/rev)
Baca Juga: Anggota Dewan ini Sebut Hortikultura Kabupaten Pasuruan Tak Kalah dengan Daerah Lain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News