KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Duka mendalam dirasakan oleh Nanik Mardiyah, Warga Jl. Yos Sudarso Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Anak pertamanya, Rahmania Ekananda (40 tahun) dan dua cucunya, Fazila Amara (6 tahun) dan Fathima Azaoina (2,5 tahun), masuk dalam manifes pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) kemarin.
Ditemui sejumlah wartawan, Nanik menuturkan, Nia-sapaan Rahmania pergi ke Pontianak untuk ikut tugas suaminya, Letkol Ahmad Khaidir. Suami Nia merupakan seorang perwira AU yang bertugas di Lanud Supandio Pontianak selama 1 tahun terakhir.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
"Saya baru pulang dari Jakarta 3 hari yang lalu. Sebelumnya selama 1 minggu saya tinggal di rumah Nia. Kemarin Nia kirim foto, kalau sudah ada di Bandara Cengkareng dan akan terbang ke tempat suaminya di Pontianak," kata Nanik, Minggu (10/1/2021).
Saat berpamitan, Nanik sama sekali tidak merasakan firasat apa pun. Hanya saja selama satu minggu tinggal di Jakarta, anaknya ini terlihat sangat ingin menyenangkan dirinya.
"Nia bilang kalau pesawatnya tiba di Pontianak sekitar pukul 15.00 WIB. Saya telepon-telepon tidak diangkat. Terus saya telepon suaminya, suaminya hanya berkata sambil menangis, jika pesawat yang ditumpangi Nia dan anaknya hilang kontak," papar Nanik.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Hingga saat ini pihak keluarga masih berharap, Nia dan kedua anaknya bisa ditemukan dan berkumpul kembali.
Dari daftar penumpang Sriwijaya Air SJA 128, diketahui Rahmania Ekananda berada di urutan 36 disusul anak-anaknya. (uji/zar)
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News