TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati HUT PDIP ke-48, DPC PDIP Kabupaten Trenggalek menggelar serangkaian kegiatan. Mulai dari tanam sejuta pohon, zoom meeting, dan potong tumpeng yang digelar sejak pagi hingga sore hari, Minggu (10/1).
Agenda kegiatan kali ini diikuti oleh seluruh jajaran pengurus, ketua badan dan seluruh kader PDIP se-Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga: Siap Jadi Petahana, Syah Natanegara Kembalikan Formulir Bacawabup ke PDIP dan PKB Trenggalek
Kegiatan tanam sejuta pohon digelar di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek atau tepatnya di kawasan kuliner Saung Ledokan Widoro atau disingkat Slow.
Agenda selanjutnya adalah mengikuti rapat yang digelar secara virtual (zoom meeting) oleh DPP PDIP. Sedangkan agenda ketiga, potong tumpeng yang digelar di Kantor Sekretariat DPC PDIP Jalan Mayjen Sungkono, Trenggalek.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Trenggalek Moch. Nur Arifin dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan gerakan menanam sejuta pohon yang dicanangkan oleh DPP PDIP juga menjadi jargon bagi Pemkab Trenggalek.
Baca Juga: Rizky Sembodo Kembalikan Formulir Bacawabup Trenggalek ke PDIP
"Kegiatan pada hari ini termasuk sesuai dengan visi-misi pemerintahan kabupaten (Trenggalek). Kalau kita punya jargon Meroket, yaitu memakmurkan ekonomi rakyat melalui orangnya kreatif dan ekosistem terjaga," kata Arifin ketika memberikan sambutan sesaat sebelum menggelar tanam pohon di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari.
Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Trenggalek untuk merawat lingkungan sekitar.
"Mari sama-sama kita lindungi bumi kita, kita hijaukan kabupaten kita dengan penanaman pohon. Siapa pun kita punya tanggung jawab yang sama," kata Arifin yang saat ini menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini.
Baca Juga: Sedekah Bibit Pohon di Kota Pasuruan, Gus Ipul: Setiap Tebang, Tanam Dua Kali Lipat
Disampaikan pula oleh Arifin, bahwa Trenggalek siap mendukung kebijakan pemerintah pusat yang akan memberlakukan PPKM (Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dimulai tanggal 11 Januari hingga 25 Januari.
"Jadi, dalam situasi ini, meskipun Trenggalek bukan menjadi daerah prioritas untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, tetapi lebih baik kita puasa sampai tanggal 25 Januari," pintanya.
"Harapannya, kurva kita segera turun dan kita bisa segera melakukan adaptasi kembali lebih cepat dan lebih baik," tambahnya. (man/ian)
Baca Juga: Polres Jombang Peduli Lingkungan, Kerahkan Anggota Tanam 1.115 Pohon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News