TUBAN, BANGSAONLINE.com - Darwati (58), berulang kali menyeka air matanya saat menceritakan dirinya telah dicoret dari daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Rabu (13/1/21).
Perempuan dari Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban itu tak menyangka jika ia bukan lagi sebagai penerima bantuan sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut. Padahal, bansos BPNT itu sangat dibutuhkan untuk menopang ekonomi keluarganya.
Baca Juga: Bawaslu Tuban Hentikan Perkara Penyaluran BPNTD Bertuliskan "Mbangun Deso Noto Kuto"
Sambil berurai air mata, Darwati menceritakan kronologi dirinya sudah tak lagi menjadi KPM BPNT. Ketika hendak mengambil jatah bansos BPNT di e-Warong bulan Januari lalu, kartu yang ia miliki ternyata sudah tidak berfungsi karena saldonya kosong.
"Kemarin saya mau ambil jatah, tapi nggak bisa soalnya nama saya tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan," tutur Darwati.
Praktis, mulai saat ini dirinya hanya mengandalkan penghasilan dari menjual kangkung, tempe, dan bawang yang ditekuninya setiap hari. Padahal, perempuan yang tinggal bersama suaminya Jupri (68) di rumah renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) tersebut mengaku sangat terbantu dengan bansos BPNT berupa beras, telur, tahu, dan tempe.
Baca Juga: Duta Fest Jatim 2024, Bupati Lindra: Tularkan Semangat Gotong-royong pada Masyarakat
"Semenjak tidak dapat bantuan, ya sehari-harinya mengandalkan hasil cari kangkung," imbuh Darwati saat ditemui di rumahnya.
Dia berharap, namanya kembali terdaftar sebagai KPM BPNT sehingga bisa mengurangi beban kebutuhan keluarga. Sebab, kata dia, hasil dari jualan kangkung, tempe, dan tahu yang rata-rata Rp 30 ribu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ia dan suaminya. "Iya, harapannya bisa kembali mendapat bantuan BPNT," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Widang Widodo membenarkan jika Darwati dicoret dari KPM BPNT. Namun pihaknya selaku perangkat desa tidak mengetahui pasti kenapa nama Darwati dicoret dari daftar KPM BPNT tahun 2021.
Baca Juga: Program Jatim Puspa Mulai Disosialisasikan di Tuban
Ia mengatakan, pihak desa telah beberapa kali mengusulkan penerima BPNT ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tuban, namun belum ada tindak lanjut.
"Yang pasti dari desa akan terus mengupayakan Ibu Darwati ini tetap mendapatkan bantuan BPNT, melihat kondisi ekonomi Ibu Darwati yang memprihatinkan," pungkas Widodo. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News