PASURUAN, BANGSAONLINE.com – Putusnya jembatan penghubung Dusun Payaman, Desa Ngerong akibat diterjang banjir bandang menyebabkan aktivitas ratusan KK lumpuh total.
Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses utama bagi warga sekitar untuk kegiatan sehari-hari, seperti ke sekolah maupun ke pabrik. Memang ada jalur alternatif untuk menyeberangi sungai, namun jarak yang ditempuh cukup jauh lantaran harus berputar melalui desa tetangga.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Yanti, salah satu warga setempat saat ditemui BANGSAONLINE.com menuturkan bahwa ada puluhan warga Dusun Payaman yang terisolasi pasca putusnya jembatan penghubung tersebut.
"Sekarang susah mas, kalau mau ke pasar atau sekolah harus putar hingga 2 km lebih," jelasnya.
Warga pun berharap pihak Pemkab Pasuruan segera melakukan penanganan cepat untuk melakukan perbaikan jembatan yang jebol akibat tersumbat ranting pohon saat bencana banjir berlangsung.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Terpisah, Kepala Desa Ngerong H. Jemik Sadman menuturkan, saat ini warga dusun setempat melakukan kegiatan pembersihan sisa material dan ranting. Tujuannya bila hujan tiba, aliran air bisa lancar.
"Sejak malam kemarin sampai sekarang, warga melakukan gotong-royong membersihkan sisa material dan ranting di sungai dengan alat seadanya," jelasnya.
Baca Juga: Hari Jadi ke-79 Provinsi Jatim, Pemkab Anugerahi Penghargaan 20 Elemen Masyarakat Berprestasi
Meski demikian, ia mengakui kegiatan pembersihan hasilnya kurang maksimal lantaran menggunakan alat seadanya.
Rencananya, pihak Pemkab Pasuruan melalui Dinas PU Sumberdaya Air akan mengirimkan alat berat untuk membersihkan sisa material. Dengan alat berat tersebut diharapkan penanganan bisa lebih cepat dan maksimal. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News