KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Kecamatan (Muscam) Partai Golkar Mojo, Kabupaten Kediri berakhir ricuh dan diwarnai aksi pengusiran yang dilakukan oleh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kediri, Sigit Sosiawan, Minggu (7/2) lalu.
Bahkan Pimpinan Desa Partai Golkar se-Kecamatan Mojo sampai harus melepas bajunya karena jengkel dengan perlakuan dari Sigit Sosiawan saat berlangsungnya muscam yang digelar di kantor DPD setempat tersebut.
Baca Juga: Blusukan ke Gang Sempit di Kota Kediri, Vinanda Sapa Warga dan Ajak Coblos 01
Informasi yang didapat, Sigit Sosiawan mengusir peserta muscam yang agendanya adalah memilih Pimpinan Kecamatan (PK) Mojo yang baru. Karena pimpinan kecamatan saat ini, yakni Eko Setiyobudi dinilai sudah tidak dikehendaki lagi karena beberapa masalah.
Eko Setiyobudi, Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Kecamatan Mojo mengaku sudah melaporkan masalah pengusiran peserta muscam tersebut ke DPD Partai Golkar Jawa Timur.
"Sudah saya laporkan ke provinsi terkait sikap Ketua DPD partai Golkar Kabupaten Kediri yang memimpin muscam secara otoriter, arogansi, dan melanggar mekanisme AD/ART Partai Golkar," kata Eko Setiyobudi, Rabu (10/2).
Baca Juga: Partai Golkar Kediri Konsolidasi Internal Pemenangan Pilkada 2024
Menurut Eko, muscam berakhir ricuh karena Pimpinan Kecamatan dan Pimpinan Desa se-Kecamatan Mojo diusir dari ruangan sidang. Hingga akhirnya Musyawarah Kecamatan Mojo ditunda.
"Di dapil 6 ada dua kecamatan yang musyawarah kecamatannya ditunda, yaitu Kecamatan Mojo dan Semen," ujar Eko.
Sementara itu, Sigit Sosiawan ketika dikonfirmasi di Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Kediri membenarkan pengusiran terhadap Eko dan peserta Muscam Mojo tersebut.
Baca Juga: Mantapkan Diri Sebagai Bacawabup Kediri, Ari Purnomo Lanjutkan Safari Politik ke Golkar
Menurut Sigit, pengusiran terpaksa dilakukan karena Eko sudah tidak bisa dikendalikan saat memimpin rapat. "Dia memprovokasi anak buahnya, sehingga peserta musyawarah menjadi marah dan ada yang melepas baju," ujar Sigit Sosiawan, Rabu (10/2).
Dijelaskan oleh Sigit, sebelumnya saudara Eko sudah diajak bicara baik-baik, agar tidak maju lagi sebagai Pimpinan Kecamatan. "Mas Eko sudah saya panggil dan sudah saya ajak bicara baik-baik, agar tidak maju lagi, daripada nanti menjadi ramai"terang Sigit.
Sigit mengakui meminta Eko agar tidak maju lagi menjadi Pimpinan Kecamatan Mojo karena ada masalah dengan DPD Golkar Kabupaten Kediri. Salah satunya terkait dugaan pemalsuan tanda tangan pimpinan desa. "Diduga palsu karena tidak sesuai dengan tanda tangan di e-KTP-nya," ungkapnya.
Baca Juga: Bangun Persepsi Positif Guna Promosi dan Proteksi, Golkar Kediri Gandeng Kader Penggiat Medsos
"Kalau Mas Eko melaporkan masalah ini ke provinsi, saya siap menghadapi dan saya akan menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. Yang jelas, apa yang saya lakukan, menurut saya, tidak menyalahi aturan yang berlaku di Partai Golkar," pungkas Sigit Sosiawan. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News