DPRD Sumenep: Pelayanan Pendidikan Anjlok, tak Sebanding dengan Besarnya Anggaran

SUMENEP (BangsaOnline) - Besaran anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah daerah setiap tahun untuk peningkatan pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, ternyata tidak bisa membuat kualitas pendidikan lebih baik. Buktinya, beradasarkan hasil survei Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) tahun 2014 lalu pendidikan sumenep masih tergolong minim, yakni berada di urutan 34 se Jawa Timur.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumenep Abrari menjelaskan, hasil survei tersebut menunjukkan jika kualitas pelayanan pendidikan di Sumenep, perlu ada inprovisasi dan inovasi baru. Sehingga kedepannya kualitas pendidikan di Sumenep dapat meningkat.

Baca Juga: Kepala DPUTR Sumenep Yakin Proyek Gedung DPRD Selesai Tepat Waktu

"Kualitas Pendidikan di Sumenep bisa dibilang lebih buruk daripada kualitas pelayanan Pendidikan di Sampang yang saat ini berada di rengking 27 se Jawa Timur," kata Abe Sapaan Akrabnya Abrari.

Menurut legislator muda asal Kecamatan Pragaan itu, kondisi dunia pendidikan itu menjadi tanggungjawab bersama, termasuk pemerintah daerah kedepan.

"Hal itu terlepas dari besaran anggaran yang telah digelontorkan oleh pemerintah, dan juga realisasi anggaran dialokasikan ke jalan yang benar atau sebaliknya. Namun, ini menyangkut ketegasan kita semua," terangnya.

Baca Juga: DPRD Sumenep Gelar Paripurna Perdana Pembentukan Fraksi-Fraksi

Ketegasan tersebut sambung Abe, tidak akan pernah lahir dari rakyat jelata, melainkan muncul dari atasan. Sebab, semua kebijakan tidak diciptakan oleh bawahan melainkan lahir dari pujuk kepemimpinan.

Bahkan menurutnya, besaran anggaran yang telah digelontorkan oleh pemerintah tidak akan berguna apabila tidak dilakukan secara profesional. Demikian pula layanan tidak akan pernah baik jika tidak dilakukan dengan profesional. 

"Artinya, dua kebijakan itu apabila tidak dilakukan, maka menjadi salah satu pertimbangan bagi Bupati (A. Busyro Karim) untuk merombak atau memepertahankan SDM (Sumber Daya Manusia) diinternal Dinas Pendidikan," terangnya.

Baca Juga: Hari Pertama Masuk Kerja, Ketua DPRD Sumenep Kumpulkan Sekwan, Kabag, dan Staf

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumenep A. Shadik masih belum bisa menjelaskan soal penggunaan itu semua. Sebab, saat dihubungi melalui telepon selulernya, dirinya tidak merespon meskipun nada sambungnya terdengar aktif. Begitupula saat dihubungi melalui pesan singkatnya, sampai berita ini diturunkan yang bersangkutan belum merespon.

Untuk diketahui, anggaran yang disediakan oleh pemerintah sumenep untuk dinas pendidkan lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran yang lainnya. Yakni hingga mencapai Rp 33 miliar. Bidang kesehatan Rp 6 miliar 473 juta. Bidang infrastruktur jalan Rp 16 miliar, bidang infrastruktur irigasi Rp 3,3 miliar, dan bidang infrastruktur air minum dan sanitasi sebesar Rp 6,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO