SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan pelatihan tracing dan asesmen kepada personel Polrestabes Surabaya di lantai 3 Gedung Satpol PP Kota Surabaya, Rabu (17/2/2021). Hal ini dalam rangka memperluas tim tracing di Kota Surabaya untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, demi meningkatkan kapasitas tracing di Kota Surabaya, pihaknya memperluas tim tracing, termasuk kepada anggota TNI dan Polri. Makanya, pada hari ini digelar pelatihan tracing dan asesmen bagi anggota Polrestabes Surabaya.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
“Tentunya, makin banyak anggota yang memiliki kemampuan tracing, pasti akan sangat membantu satgas dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” kata Irvan di ruang kerjanya.
Selama ini, lanjut Irvan, pelatihan tracing semacam ini sudah diberikan kepada jajaran kelurahan, kecamatan, kasatgas, babinsa, dan bhabinkamtibmas di Surabaya. Bahkan, mereka sudah mendapatkan pelatihan ini dua kali, sehingga tracing di Kota Pahlawan semakin masif. “Melalui cara ini, tentu diharapkan tracing di Surabaya bisa semakin masif,” tegasnya.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengatakan, ada sekitar 70 personel Polrestabes Surabaya yang mengikuti pelatihan tracing oleh Satgas Covid-19 Surabaya. Sebelumnya, sudah ada sekitar 130 bhabinkamtibmas yang dilatih, sehingga personel yang dilatih kali ini merupakan tambahan dari sebelumnya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Jadi, total sudah 200 tim tracing dari Polrestabes Surabaya yang nantinya akan bersinergi dengan jajaran pemkot untuk melakukan tracing di bawah,” tegas Hartoyo.
Dia juga memastikan bahwa keikutsertaan jajaran Polri dalam tim tracing ini merupakan perintah presiden yang kemudian ditindaklanjuti oleh Kapolri. Selanjutnya, dilakukan di tingkat kabupaten/kota, termasuk di Surabaya. “Tentu diharapkan tracing dan testing di Surabaya terus dimasifkan untuk mencegah penularan Covid-19 ini,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina Persakmi Jatim Estiningtyas Nugraheni yang menjadi pemateri dalam pelatihan tracing dan asesmen itu mengatakan, ada dua materi dalam pelatihan, yaitu pelatihan tracing dan asesmen manajemen risiko penularan Covid-19. Menurutnya, materi ini penting untuk memutus dan mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
“Kalau dua hal ini bisa dilakukan dengan efektif dan masyarakat juga terbuka, maka pasti tingkat penularan bisa ditekan karena sebelum menyebar sudah dilakukan blocking," kata Esti usai pelatihan.
Dia juga memastikan bahwa jajaran Polrestabes Surabaya yang terlibat dalam tim tracing ini akan sangat membantu tim tracing yang sudah ada sebelumnya, sehingga dia memastikan amunisinya sudah cukup lengkap di Surabaya.
“Tentu ini langkah yang sangat tepat yang dilakukan oleh pemkot, karena peran serta Polrestabes Surabaya ini pendekatannya bisa berbagai macam dan jurusnya bermacam-macam, sehingga apabila tidak manjur satu jurus, maka bisa menggunakan jurus lainnya,” terang Esti.
Baca Juga: Pelaku Curanmor di Surabaya Diduga Tewas Overdosis
Oleh karena itu, dia pun sangat yakin bahwa tracing di Kota Surabaya akan semakin masif, terlebih dengan adanya bantuan dari personel Polrestabes Surabaya ini. “Semakin masif tracing-nya di Surabaya, maka akan semakin mudah dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19,” pungkasnya. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News