TUBAN (BangsaOnline) - Meningkatnya debet air bengawan solo membuat sejumlah desa di daerah aliran bengawan solo yang berada di Kabupaten Tuban menerima luberannya, sabtu (14/2).
Informasinya, desa yang kini sedang terkena luberan air bengawan solo diantaranya, Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko, Desa Kanorejo, Karangtinoto, Kecamatan Rengel dan Desa Patihan, Kecamatan Widang.
Baca Juga: Respons Bencana Banjir Bandang dan Puting Beliung, Ketua DPRD Tuban Ajak Cari Solusi Bersama
"Airnya sudah meluber sejak kemarin, bahkan sebagian sudah masuk ke pemukiman warga," ungkap Ahmad warga Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko ketika ditemui dilokasi banjir.
Menurutnya, melubernya air ke pemukiman warga disinyalir kiriman dari daerah hulu. Sehingga, meski daerah Tuban tidak hujan, tapi debet air di bengawan solo tetap naik.
"Mungkin waduk yang ada di Bojonegoro dibuka, makanya airnya sampai meluber gini," imbuhnya.
Baca Juga: BPBD Sebut Bencana Alam di Tuban Meningkat, Didominasi Banjir Bandang dan Puting Beliung
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiono, mengatakan, memang saat ini kondisi air di Bengawan Solo sudah meluap kebeberapa desa yang ada disekitar DAS. Namun, air belum sampai memasuki kepemukiman warga.
"Memang naik, tapi baru menggenangi jalan dan areal pertanian saja," terangnya.
Dijelaskan Joko Ludiono, ketinggian air yang menggenangi jalan di desa yang berada disekitar bantaran Bengawan solo tersebut mencapai 20 hingga 60 centimeter. Sedangkan, saat ini kondisi air di Bengawan Solo saat ini memasuki level III atau siaga merah. Sehingga, masyarakat yang ada dibantaran Bengawan Solo diharapkan lebih waspada.
Baca Juga: Kades Rengel Sebut Banjir Lebih Parah dari Sebelumnya, DPRD Tuban Bakal Panggil DKP2P dan Perhutani
''Walaupun didaerah sini tidak hujan tapi didaerah hulu Bengawan Solo hujan, sehingga disini ketinggian airnya juga bertambah tinggi,'' tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News