SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konservasi alam dilakukan oleh Perempuan Tani (PT) HKTI Jawa Timur. Langkah itu dilakukan untuk menjaga kelestarian SDA (Sumber Daya Alam). Terlebih saat ini terjadi eksplorasi air dalam skala besar, sehingga mengakibatkan berkurangnya persediaan air bawah tanah. Karena itu, diperlukan konservasi yang salah satunya dapat dilakukan dengan cara menanam pohon.
Langkah nyata PT HKTI Jatim dibuktikan dengan penanaman 21.000 pohon bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Rukun Maju Sejahtera, Rabu (24/2/2021) kemarin. KTH pimpinan Makhrus Solikin itu adalah binaan Perempuan Tani HKTI Kabupaten Pasuruan dengan PT Cheil Jedang Indonesia (CJI).
Baca Juga: Kunker ke SMKN 3 Bangkalan, Anggota DPD Lia Istifhama Disambati Inpassing dan Sertifikasi Guru
“Kita ketahui, Puspo itu area menuju Lereng Gunung Bromo. Tidak memungkinkan menanam pohon dengan lokasi jurang. Namun tugas kita semua bagaimana agar pohon tetap tumbuh dalam lokasi seperti apa pun," kata Ketua DPD PT HKTI Jatim Lia Istifhama, Kamis (25/2/2021).
Ahmad Wahyudi, Kepala UPT Taman Hutan Raya R. Soerjo mengungkapkan program menanam pohon di lahan seluas 22 hektare tersebut cukup unik. Karena alat yang digunakan adalah katapel. Selama ini katapel umumnya dikenal sebagai salah satu alat bermain anak-anak.
Katapel ini merupakan alat penyebar benih pohon yang tidak bisa dijangkau akibat lokasinya yang sangat curam. Beberapa benih dilempar dengan katapel ini, di antaranya kelengkeng dan kemiri.
Baca Juga: Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa
"Kami mendukung gerakan konservasi alam seperti ini. Hal ini selalu menjadi fokus garapan kami di Pemprov Jatim. Termasuk, bagaimana kami bisa tetap menguatkan sumber benih. Sebab itu, setelah acara penanaman pohon ini, kami dan tim langsung meninjau sumber benih tanaman sengon," imbuh Ahmad Wahyudi.
Acara penanaman pohon tersebut kemudian ditutup dengan pemberian madu hasil dari peternak binaan Perempuan Tani HKTI Jawa Timur. "Ini wujud kami membantu peternak madu. Kebetulan peternak yang kami bina adalah peternak madu Probolinggo," jelas Veronika, Wakil Ketua Perempuan Tani HKTI Jawa Timur.
Acara yang berlokasi di Puspo dan Tosari, Kabupaten Pasuruan tersebut, dihadiri para pecinta lingkungan, mulai dari PT CJI yang diwakili oleh Head GA & Logistic Warih Prabowo, Jajaran Taman Hutan Raya Tahura R. Soerjo, Danramil Puspo, Camat Puspo, Kapolsek Puspo, dan Aktivis Perempuan Tani HKTI, yaitu Hj. Nikmah Jamila, Shofi Shofiyah, dan Hanim Mafulah. (mdr/zar)
Baca Juga: Pascaterpilih Anggota DPD RI, Ning Lia Bolak-Balik Jadi Sasaran Hacker
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News