NGANJUK (BangsaOnline) - Setelah dua hari yang lalu dua Kecamatan yaitu Rejoso dan Gondang di rendam banjir, kali ini giliran Kecamatan Wilangan dan Bagor. Banjir bandang setinggi 1,5 meter tersebut menggenagi 5 desa. Kelima desa yang tergenangi banjir bandang tersebut yakni Desa Mancon dan Ngudikan, Kecamatan Wilangan, Desa Ngumpul, Dusun Sawonggaling, Desa Bagor Kulon, dan Desa Petak, Kecamatan Bagor.
Banjir bandang diakibatkan oleh sungai widas yang meluap usai hujan lebat yang mengguyur sekitar kawasan gunung Wilis bagian utara sejak pukul 17.00 wib hingga pukul 19.30 wib.
Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir
Banjir terparah berada di Dusun Sawung Galing dan Dusun Sadang Desa Bagor kulon Kecamatan Wilangan. Di dusun tersebut ketinggian banjir mencapai 1.5 meter, dan merobohkan rumah salah seorang warga.
Narnuk Suprapti (40) warga Dusun Sadang kepada BangsaOnline Sabtu (14/2) mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan banjir terparah, sepanjang 3 tahun terakir.
"Banjir sebelumnya tidak seperti ini, kali ini hingga merobohkan rumah warga" ungkapnya.
Baca Juga: 18 Desa di Tuban Terendam Banjir, BPBD Siagakan Petugas dan Perahu Karet
Banjir yang mencapai ketinggian hingga dada orang dewasa ini merobahkan sebuah rumah milik seorang janda Samini (50) yang saat banjir dia dalam keadaan sakit stroke.
"Kasiahan bu Samini saat banjir dia dalam keadaan sakit, saking kagetnya dia sampai pingsan, beruntung tetangga segera menyelamatkan sehingga nyawa korban bisa diselamatkan," jelas Narnuk malam itu.
Sementara, Aris Tri Efendi, koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Dinsos Kabupaten Nganjuk mengatakan, pihaknya belum dapat menaksir kerugian akibat banjir yang melanda dua wilayah Kecamatan tersebut. Sebab pihaknya masih melakukan identifikasi seluruh aset warga yang rusak akibat banjir.
Baca Juga: Hujan Deras, Wilayah Kota Tuban Terendam Banjir
Aris mengaku pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.
“Kita masih fokuskan pada evakuasi
warga yang terjebak banjir, untuk menghindarkan terjadinya
korban,kerugian akibat banjir masih kita lakukan identifikasi,” jelas
Aris.
Hal senada juga diungkapkan kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Soekoyono. Pihaknya juga
menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi warga. Mengingat jumlah korban
banjir kali ini sangat banyak, sehingga pihak BPBD bekerjasama dengan
Tagana harus bekerja keras untuk melakukan evakuasi warga.
“Banjir
ini menggenangi ribuan pemukiman warga, sehingga kita harus bekerja
ekstra keras untuk melakukan evakuasi,” terang Soekoyono
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News