KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Senin (1/3), melakukan sidak ke jalan rusak di Jalan Raya Pare - Plosoklaten, tepatnya di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Dalam sidaknya, Mas Dhito, demikian sapaan akrab putra Menseskab Pramono Anung itu, didampingi oleh Plt Kepala Dinas PUPR Irwansyah.
Dhito yang dilantik Gubernur Jawa Timur sebagai Bupati Kediri pada Jumat (26/2) itu, di hari pertama bekerja menggelar rapat terbatas di pendopo kabupaten. Ia membahas sejumlah permasalahan di Kabupaten Kediri. Selanjutnya dimasukkan dalam skala prioritas dan harus segera dieksekusi untuk diselesaikan.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Seusai rapat yang juga dihadiri Wabup Kediri Dewi Mariya Ulfa, Dhito bersama tim Dinas PUPR Kabupaten Kediri langsung melakukan sidak lapangan. Sasaran yang dituju adalah jalan berlubang yang selama ini menjadi keluhan pengguna jalan.
Ketika sampai di Desa Watugede orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini kemudian turun dan memeriksa kondisi jalan yang memang rusak parah. Usai memeriksa jalan rusak di Watugede, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Plosoklaten dengan berjalan pelan.
Kepada wartawan, Dhito menjelaskan bahwa berdasarkan laporan yang didapat, pengerjaan jalan telah selesai 9 kilometer lebih sekian, kemudian terhambat adanya Covid-19. Dana yang ada kemudian dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
"Namun saya minta kepada Kepala Dinas PUPR untuk segera dieksekusi, karena walaupun tinggal 1,7 kilometer, tidak ada alasan untuk tidak diperbaiki. Percuma jalan yang panjangnya 10 kilometer atau 50 kilometer, tapi jika ada 1 kilometer yang rusak. Jadi tidak ada artinya jalan yang sebelumnya sudah diperbaiki,” ujarnya.
Menurut Dhito, bahwa berdasarkan keterangan dari kepala Dinas PUPR, jalan rusak ini akan segera dikerjakan dan ditargetkan Agustus telah selesai. “Kalau sekarang di bulan Maret, Agustus sudah jadi. Harusnya sudah rapi, sudah tidak ada lagi cerita Jeglongan Sewu di Kabupaten kediri,” tegasnya.
Selain perbaikan jalan, lanjut Mas Dhito, pihaknya juga akan memeriksa seluruh izin pertambangan di Kawasan Gunung Kelud. Yang paling urgent, dari titik sini akan dicek semua izin tambang pasir. Karena menurutnya, bila jalan sudah dibangun namun tambang pasir tidak ditertibkan, akan menyebabkan kerusakan lagi.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
"Apabila musim hujan, maka tonase berat pasir bertambah dan saat berjalan meneteskan air. Inilah salah satu penyebab menjadikan jalan makin tidak karuan,” pungkasnya.
Sementara itu, Irwansyah selaku Plt. Kepala Dinas PUPR menyatakan siap menjalankan perintah bupati. “Segera kami realisasi proses pengadaannya, mulai bulan April sudah bisa pelaksanaan di lapangan sesuai perintah beliau. Namun yang jelas kami proses secepatnya dan kami PUPR, siap bekerja selama 24 jam,” kata Irwansyah kepada wartawan. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News