TUBAN, BANGSAONLINE.com - Nasib kurang mujur dialami petani yang ada di Kabupaten Tuban. Pasalnya, harga padi saat panen raya tahun ini merosot dan berada jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan untuk Gabah Kering Panen (GKP), Rabu (3/3/2021).
Salah satu petani di Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel, Widodo menuturkan, harga jual padi kering panen turun. Kalau tahun lalu sekitar Rp4.500 per kilogram, kini hanya Rp3.500 per kilogram. Harga tersebut jauh di bawah HPP yang telah ditetapkan sebesar Rp4.200.
Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners
"Harganya sekarang turun jauh dari tahun lalu. Ini bisa disebabkan karena tanaman banyak yang terserang hama dan banjir," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban Agus Wijaya menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyelidikan di lapangan terkait besaran harga padi. Hasilnya, disimpulkan harga padi hasil panen di sawah sebesar Rp4 ribu per kilogramnya.
"Kita sudah menurunkan tim ke lapangan, dan disepakati harga GKP sebesar Rp4 ribu," ujar Agus Wijaya saat ditemui BANGSAONLINE.com.
Baca Juga: BPKPAD Tuban Serahkan Insentif Prestasi Pemungut PBB-P2 untuk Kecamatan Hingga Desa Tercepat
Pihaknya mengaku terus mendalami faktor penyebab turunnya harga gabah di tingkat petani. Ia juga berharap, masyarakat memanfaatkan resi gudang yang ada untuk menunda menjual hasil panen di saat harga turun.
"Harapan kami, masyarakat bisa memanfaatkan resi gudang yang berada di Pakah agar petani bisa menunda untuk menjual hasil panen," imbuhnya.
Berdasarkan informasi di lapangan, harga gabah hasil browser kecil yang masih banyak kotoran sebesar Rp3.200, sedangkan browser besar normal dihargai Rp3.500, dan panen dengan combie seharga Rp4.000 per kilogram. (gun/zar)
Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News