KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Blitar Santoso akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada warga Kota Blitar soal video viral dangdutan tanpa protokol kesehatan, di lobi Kantor Pemkot Blitar, Jumat (12/3/2021) pukul 16.20 WIB.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Santoso secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Blitar atas viralnya video yang mempertontonkan dirinya tidak memakai masker pada acara tasyakuran.
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
"Saya meminta maaf dan juga saya berterima kasih kepada masyarakat, mahasiswa, dan semua pihak yang telah mengingatkan saya. Bagi saya, ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan masyarakat terhadap masa kepemimpinan saya lima tahun ke depan," tutur Santoso.
Santoso menjelaskan bahwa adegan yang ada dalam video itu adalah acara tasyakuran pasca kemenangannya di kontestasi Pilkada Serentak Kota Blitar.
"Jadi, kegiatan itu adalah bentuk terima kasih saya kepada relawan karena sudah bekerja secara maksimal sehingga saya dapat meraih kesuksesan dalam pilkada serentak yang digelar tahun lalu," paparnya.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Sementara, adegan yang ada di dalam video tersebut adalah pada saat dirinya sedang bernyanyi atas permintaan relawan yang ada di lokasi. Menurut Santoso, pada saat itu pihaknya telah melakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat. Hanya saja ia melepas masker saat bernyanyi di depan relawan.
"Karena ya tidak mungkin kalau saya bernyanyi dengan masih mengenakan masker," imbuhnya.
Santoso juga menyebut bahwa pada saat itu, jumlah orang yang ada di dalam gedung tidak melebihi batas maksimal, yakni antara 30 sampai 40 orang saja. Hal itu jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kapasitas gedung yang bisa menampung 500-an orang.
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
Sebelumnya, Wali Kota Blitar Santoso dituntut untuk meminta maaf dan memberi klarifikasi secara terbuka kepada warga Kota Blitar. Tuntutan tersebut disampaikan Mahasiswa Pro Keadilan (MPK) saat menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD Kota Blitar, Jumat (12/3/2021) pagi.
M. Nur Robit, koordinator aksi mengatakan, video viral itu membuat resah warga Kota Blitar. Pasalnya, video yang viral itu bertolak belakang dengan yang terjadi saat ini. Di mana masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan, dengan diberlakukannya operasi yustisi.
Bahkan dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), masyarakat dilarang untuk menggelar kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa. Baik itu kegiatan sosial maupun hajatan.
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
"Namun ternyata di balik semua itu, wali kotanya sendiri yang tak lain adalah Ketua Satgas Covid-19 Kota Blitar justru mempertontonkan video yang tidak mengindahkan protokol kesehatan," ujar Robit.
Diberitakan sebelumnya, video joget dangdut Wali Kota Blitar Santoso viral di media sosial. Dalam rekaman video berdurasi 4:28 menit tersebut terlihat Wali Kota Santoso asyik berjoget bersama sejumlah orang dan biduan. Sayangnya, dalam rekaman video terlihat undangan yang datang berkerumun tanpa menjaga jarak. Sebagian terlihat tidak memakai masker, sebagian lagi posisi masker diturunkan di dagu. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News