SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kejadian seorang remaja tenggelam dan meninggal dunia di Long Storage Kalimati membuat prihatin anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi dan bisa diantisipasi agar korban jiwa tidak bertambah lagi.
Menurut BHS, untuk mencegah agar masyarakat tidak masuk ke dalam area Long Storage Kalimati, pengelola seharusnya mengerahkan sumberdaya dan peralatan keselamatan.
Baca Juga: Pilkada Sidoarajo, BHS Masuk Tim Pemenangan Subandi-Mimik, Adam Rusydi Jadi Ketua Tim
"Di sini perlu penjaga Long Storage misalnya dari petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) atau karena ini masih dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, perlu dukungan dari Basarnas. Karena (Long Storage Kalimati) ini cukup besar, sama seperti waduk, panjangnya 5 kilometer dan lebar 100 meter," cetus BHS saat mengunjungi Long Storage Kalimati, perbatasan Sidoarjo dan Mojokerto, Senin (15/3/2021).
Kata BHS, kawasan Long Storage Kalimati ini juga perlu fasilitas lampu penerangan yang cukup. Dia menilai saat ini Long Storage Kalimati belum dilengkapi lampu penerangan yang memadai. Semua titik area Long Storage juga perlu diberi pagar pembatas.
"Perlu diprioritaskan ada pagar pembatas. Kapan hari infonya ada motor kecebur ke sini gara-gara tidak ada pagarnya," ungkap BHS.
Baca Juga: Upacara HUT ke-79 RI Bersama Masyarakat, BHS Gelorakan Semangat Nasionalisme
Kata BHS, jika pengelola Long Storage Kalimati masih kesulitan mengerahkan sumberdaya keselamatan, tanggung jawab itu bisa diambil alih oleh pemerintah daerah, yakni Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Mojokerto.
"Pemkab sudah bisa bertindak demi menyelamatkan warganya yang sekarang ini sangat suka berwisata di pinggir waduk ini," tandas mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
Upaya lainnya agar waduk Long Storage Kalimati tidak mengakibatkan bahaya bagi warga sekitar, pemanfaatan waduk untuk sejumlah kebutuhan, harus segera diwujudkan. Di antaranya untuk irigasi lahan pertanian. "Karena 1,6 juta meterkubik itu luar biasa. Bisa untuk mengairi 100 kali sawah di Sidoarjo, termasuk di Mojokerto. Jadi ini harus segera difungsikan," pinta BHS.
Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban
Selain untuk pertanian, Long Storage Kalimati yang dibangun dengan anggaran APBN sekitar Rp 360 miliar ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku air bersih PDAM.
BHS menegaskan, sejak awal dia ingin PDAM Delta Tirta Sidoarjo tidak tergantung pada sumber air Umbulan, karena punya sumber air di Long Storage Kalimati.
"Kita ini ada air yang tersedia gratis, sekitar 1,6 juta meterkubik dengan kelas A, yang mendekati kelas air umbulan. Jadi nggak usah bayar, bisa dipakai untuk PDAM untuk pelanggan wilayah barat dan tengah. PDAM saat ini baru bisa melayani 30 persen penduduk Sidoarjo," jlentreh BHS.
Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya
Kata BHS, Long Storage Kalimati juga bisa dimanfaatkan untuk area latihan olahraga air misalnya ski air dan kano. Dengan begitu, atlet-atlet olahraga air asal Sidoarjo dan Mojokerto bisa meraih prestasi terbaik se-Indonesia dengan memanfaatkan Waduk Long Storage Kalimati tersebut.
Selain itu, Waduk Long Storage Kalimati juga bisa dimanfaatkan untuk usaha budidaya perikanan. "Bisa pakai keramba jaring apung untuk perikanan, karena airnya sangat bagus. Airnya belum kena polusi pabrik. Ini airnya campuran air hujan dan sungai. Ini yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," tegas alumni ITS Surabaya ini.
Ditegaskan BHS, dengan pemanfaatan Long Storage Kalimati untuk beberapa kepentingan dan kebutuhan tersebut, diharapkan warga sekitar juga punya tanggungjawab untuk ikut memiliki Long Storage Kalimati. "Kalau merasa memiliki tentu ikut menjaga dan tidak akan muncul kejadian yang seperti kemarin," tandasnya.
Baca Juga: Gelar Silaturahmi dan Bukber, BHS Ingin Sidoarjo Bisa Swasembada Pangan
Sementara itu, salah satu petugas lapangan Long Storage Kalimati, Ridho mengatakan, tercatat ada dua kejadian korban tenggelam di waduk Long Storage Kalimati. "Sudah dua kali ini. Ini kejadian yang kedua," ungkap Ridho saat BHS melihat kondisi Long Storage Kalimati.
Diketahui, Ach Dafin Afandi (18), warga Desa Terungwetan Kecamatan Krian, Sidoarjo, tenggelam di area Waduk Long Storage Kalimati, Sabtu (13/3/2021) pukul 17.30 WIB.
Korban berenang hendak menyeberangi Long Storage, namun diduga karena kehabisan nafas, korban lalu tenggelam. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, 5 meter dari titik tenggelam, pada Minggu (14/3/2021) malam. (sta/ian)
Baca Juga: Sempat Diberitakan Dirusak, Begini Kata Kapolresta Sidoarjo Soal Baliho Ucapan Selamat Idul Fitri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News