Ngawioboro, Malioboro ala Ngawi Tetap akan Jadi Sentra Pedagang Kaki Lima, Tapi ...

Ngawioboro, Malioboro ala Ngawi Tetap akan Jadi Sentra Pedagang Kaki Lima, Tapi ... Kawasan Jl. Yos Sudarso atau Ngawioboro.

NGAWI, BANGSAONLINE.com -  Kawasan pedagang kaki lima ala di sepanjang Jl. Yos Sudarso Kota akhirnya diperuntukkan pedagang siap saji. Hal ini pun memantik kontroversi, utamanya dari para PKL.

Awalnya, proses pembangunan kawasan PKL yang menelan angggaran Rp 9 miliar tersebut memang dipersiapkan untuk para pedagang kaki lima. Namun usai diresmikan, ternyata di sepanjang kawasan menuju Alun-alun Merdeka tersebut tidak diperbolehkan untuk pedagang.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

"Sesuai nomenklaturnya memang kawasan pedagang kaki lima. Nah di tengah perjalanan sempat ada perubahan," jelas Bupati   Harsono.

Selama proses pembangunan hingga diresmikan, kawasan ala tersebut telah memang banyak menuai kritikan. Mulai dari dihilangkannya jalur lambat, hingga terakhir terkait larangan adanya pedagang kaki lima.

Padahal sebelumnya, kawasan tersebut merupakan tempat bagi belasan pedagang angkringan untuk mengais rezeki.

Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu

"Jadi setelah proyek jadi yang ternyata kok bagus untuk taman. Akhirnya eman (sayang) kalau tempat itu jadi kotor karena limbah dari warung," urai Ony.

Karena itu, Pemkab akhirnya melakukan kajian. Hasilnya, sepanjang 1 kilometer di kawasan tersebut diperbolehkan untuk PKL, tapi khusus makanan siap saji. Hal tersebut untuk mengembalikan dari fungsi dan nomenklatur sebelumnya, yaitu kawasan pedagang kaki lima.

"Kita hanya mengizinkan untuk pedagang yang siap saji. Kalau ada nasi goreng, berarti nasi gorengnya sudah dalam kemasan," terangnya.

Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP

Menurut Ony, hal itu bertujuan agar di sepanjang kawasan tersebut tidak ada limbah dari pedagang makanan. Sehingga di sepanjang kawasan yang mencontoh Yogyakarta itu tetap nyaman bagi masyarakat untuk bersantai.

"Tujuan kita hanya menjaga keindahan saja di kawasan itu. Untuk tempat pedagang akan kita sediakan kotak-kotak yang rapi," pungkasnya. (nal/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO