Bahkan kata Manab, beberapa padi milik warga lain ada yang dibakar. "Karena sudah tidak nutut (sebanding) dengan biaya panennya," pungkasnya.
Hal yang sama dirasakan oleh Ketua Kelompok Tani Tirto Indah, Jazuli. Padi miliknya juga terdampak oleh hama tersebut.
Ia menjelaskan, rata-rata petani di Desa Kertonegoro gagal panen. "Ada sekitar 70 persen yang gagal panen, dari luasan 429 hektare keseluruhan di desa ini," jelasnya.
Ia mengaku sudah berupaya mengantisipasi serangan hama wereng dengan melakukan pengobatan, namun tidak mempan. "Misalnya dengan menggunakan obat di toko-toko pertanian, namun tidak ada hasil," terangnya
"Melihat kondisi petani saat ini, saya berharap ada perhatian dari pemerintah agar petani tidak terlalu merugi," tambahnya. (yud/eko/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News