GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati dan Wabup Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) - Aminatun Habibah (Bu Min) me-launching program Gresikpedia dan Gresik Akas Call Center 112 sebagai layanan pengaduan one gate portal. Launching dilakukan di Pendopo Bupati Gresik, Jalan KH. Wachid Hasyim, Gresik, Rabu (31/3/2021).
Launching program dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini dihadiri Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof. Dr. Ahmad M. Ramli secara virtual.
Baca Juga: Di Peringatan HKN ke-60, Bupati Yani Tegaskan Komitmen Pemkab Gresik di Sektor Kesehatan
Turut hadir pula pejabat forkopimda, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan sejumlah pimpinan telekomunikasi yang mendukung program tersebut.
Usai launching, Bupati Gus Yani mencoba telepon call center 112. Ia ingin memastikan bahwa operator benar-benar cepat dalam merespons dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat.
Sementara M. Ramli dalam sambutan virtualnya mengapresiasi langkah Pemkab Gresik di bawah pimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah dengan me-launching Gresikpedia dan Gresik Akas Call Center 112. "Saya ucapkan selamat kepada Pak Bupati Gresik," katanya.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Gresikpedia dan Gresik Akas Call Center 112 merupakan layanan darurat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan. "Untuk Kabupaten Gresik, layanan ini yang ke-66 se-Indonesia yang telah launching," tuturnya.
Dikatakan ia, layanan darurat call center 112 Gresik Akas bisa dimanfaatkan masyarakat saat membutuhkan layanan, mulai soal kamtibmas, kebakaran, kegawatdaruratan, dan lainnya. "Keberadaan Gresikpedia dan Gresik Akas ini identik dengan layanan smart city (kota cerdas). Jika kota jadi smart city harus memiliki call center. Hal ini mirip dengan di Eropa," paparnya.
Ia menyatakan, bahwa call center 112 ini bebas pulsa. "Masyarakat yang handphonenya tak ada pulsanya juga bisa manfaatkan layanan tersebut. Operator harus membebaskan," ungkapnya.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Ke depan, Ramli berharap call center itu juga ditindaklanjuti dengan layanan. "Seperti di Surabaya, setelah ada pengaduan, maksimal 10 menit sudah datang ambulans," terangnya.
Sementara Bupati Gus Yani berharap Gresikpedia dan Gresik Akas call center 112 tak hanya jadi program seremonial. "Tapi, harus ada tindaklanjutnya. Sekarang ini sudah eranya digitalisasi, makanya harus ada layanan yang baik," katanya.
Gus Yani menyatakan akan terus meningkatkan layanan call center tersebut. Tidak hanya untuk pelayanan ambulans, termasuk juga kondisi jalan. "Apakah ada portal di jalan untuk mempercepat layanan masyarakat. Makanya, harus ada tindaklanjutnya. Ini termasuk program Apalan DPUTR," terangnya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Menurutnya, sudah banyak masyarakat yang mengakses program call center 112 sejak sebelum sebelum di-launching. "Kemarin juga sudah masuk informasi, harga-harga kebutuhan pokok update terus, seperti harga gula sebelumnya Rp 12.000, sekarang turun menjadi Rp 11.000, " lanjutnya.
Untuk itu, Bupati Gus Yani meminta semua OPD saling bekerja sama dalam mendukung dan menindaklanjuti program tersebut. "Sehingga, apa yang dibutuhkan masyarakat terpenuhi," katanya.
Pada kesempatan ini, Gus Yani mengungkapkan akan memanfaatkan Gedung Nasional Indonesia (GNI) di Jalan Pahlawan untuk media center. "Mudah-mudahan ke depan GNI bisa dijadikan media center. Nanti kita sulap seperti Siola, Surabaya. Kita berbenah terus. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk masyarakat," pungkasnya. (hud)
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News