Pemkab Gresik Gandeng Bakorwil II Bojonegoro dan Kabupaten Sekitar Atasi Banjir Kali Lamong

Pemkab Gresik Gandeng Bakorwil II Bojonegoro dan Kabupaten Sekitar Atasi Banjir Kali Lamong Bupati Gus Yani bersama pejabat perwakilan provinsi dan kabupaten tetangga foto bersama usai rapat koordinasi penanganan Kali Lamong. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menggandeng Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Jawa Timur dan kabupaten sekitar untuk rapat Sinkronisasi Percepatan Pembangunan Sistem Pengendalian Tahun 2021, di ruang rapat Gedung Graita Eka Praja, Kantor , Kamis (1/4/2021).

Langkah itu lantaran di Kabupaten Gresik terhubung dengan kabupaten hulu seperti Mojokerto, Surabaya, dan Lamongan. Sedangkan di wilayah Gresik,  membentang sepanjang 54 kilometer atau 41,5 persen dari panjang keseluruhannya.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Dalam rapat ini, Gus Yani mengajak seluruh peserta yang hadir untuk lebih agresif dalam penanganan . "Sudah bertahun-tahun kami belum menemukan solusi. Semoga tahun ini bisa menjadi titik awal yang baru untuk memulai dengan progres bisa tercapai. Mari kita lebih fokus untuk penyelesaian pengendalian banjir kali lamong," ajaknya.

Dalam rapat itu, Gus Yani juga menyampaikan bahwa penyusunan dokumen Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) sudah rampung. Karena itu, ia meminta Bakorwil II untuk memfasilitasi percepatan MoU dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta dengan kabupaten yang lain agar penanganan bisa segera dilakukan bersama-sama.

"MoU ini diperlukan agar pihak pemkab bisa melaksanakan pekerjaan yang sifatnya darurat untuk mengatasi banjir dan disetujui oleh pihak Bakorwil dan BBWS Bengawan Solo," pungkasnya.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Sementara Kepala Bakorwil II Jawa Timur di Bojonegoro Dyah Wahyu Ernawati yang memimpin rapat mengapresiasi progres penanganan  yang dilakukan oleh .

"Atas keseriusan bupati menangani banjir ini, sepertinya tahun ini sudah ada pekerjaan dengan progres yang sangat bagus. Semoga langkah ini juga diikuti oleh kabupaten lain yang terdampak. Penanganan harus terpadu dan bersama-sama," tuturnya.

Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Jawa Timur Jempin Marbun yang turut hadir dalam rapat menambahkan, pihak akan menerbitkan penetapan lokasi (penlok) sekitar 50 hari sejak pengajuan. "Hal ini apabila semua syarat yang telah ditentukan sudah beres," katanya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Ia kemudian merinci profil pengendalian di Gresik meliputi 6 kecamatan dengan total luas 282,78 hektare atau 2.391 bidang.

"Rinciannya, tanah kas desa (TKD) seluas 79 bidang, wakaf 2 bidang, pemerintah 1 bidang, dan masyarakat 2.309 bidang," rincinya.

Rapat sinkronisasi tersebut diikuti oleh perwakilan dari Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Hadir juga, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, Penjabat Pembuat Komitmen pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, serta beberapa pejabat terkait. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO