KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya Tim Gegana Brimob Polda Jatim meledakkan tas hitam yang diduga berisi bom, yang ditemukan di halaman Kantor DPRD Kota Kediri, Senin (12/4).
Anggota Tim Gegana harus meledakkan tas tersebut guna memastikan isinya. Untuk meledakkan tas itu, salah satu anggota tim yang mengenakan baju khusus seberat sekitar 40 kg, harus mendekat ke lokasi tas untuk meletakkan alat deteksi bom.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya tas hitam tersebut diledakkan dari jauh. Saat tas akan diledakan, lokasi gedung dewan dan sekitarnya dikosongkan. Semua orang tanpa kecuali, diminta meninggalkan Gedung DPRD Kota Kediri dan sekitarnya. Termasuk para wartawan.
Arus lalu lintas di depan Kantor DPRD Kota Kediri juga disetop, sampai peledakan selesai.
Usai peledakan pertama, petugas mengecek lagi. Akhirnya diputuskan peledakan kedua harus dilakukan, untuk memastikan bahwa isi tas hitam itu benar-benar hancur.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Setelah peledakan kedua usai, Tim Gegana mengecek lagi dan memastikan bahwa isi tas hitam tersebut hanya batu bata merah, beterai ABC, dan sebuah jam tangan.
Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo membenarkan, bahwa hasil analisa yang dilakukan dengan cara distrakter oleh Tim Gegana Polda Jatim, isi tas tersebut hanya batu bata merah, baterai, dan juga jam tangan.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
"Itu tadi bukan peledakan ya, tapi proses tadi dinamakan distrakter. Distrakter sendiri adalah sebuah proses penceraiberaian barang yang diduga bom. Tadi operator dari penjinak bom langkah pertama tadi menganalisa, apakah dalam tas tersebut ada unsur bahan peledak atau rangkaian bom atau tidak," kata kapolres didampingi Kasatreskrim Iptu Girindra Wardhana.
Menurut AKBP Eko, operator melakukan distrakter sebanyak dua kali. Distrakter pertama hanya untuk membuka case. Kemudian distrakter kedua untuk menghancurkan isinya.
"Dan ternyata hasil dari distrakter kedua itu hanya ditemukan barang-barang seperti batu bata, baterai, dan juga jam tangan. Jadi tidak ada unsur bahan peledak," ujar AKBP Eko Prasetyo.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Sementara itu, Iptu Girindra Wardana menambahkan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah tas tak bertuan ini terkait aksi teror.
"Kita masih mengumpulkan bukti-bukti dan tidak bisa memutuskan ini adalah aksi teror, jelas kita belum bisa. Karena semua bisa terjadi. Baik itu orang ketinggalan barang bawaan atau lainnya. Maka dari itu, kita masih lakukan proses penyelidikan," kata Iptu Girindra.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Diketahui sebelumnya, pihak keamanan DPRD Kota Kediri dibuat geger dengan penemuan tas misterius yang ada di dekat pintu gerbang sebelah selatan pada pukul 05.30 WIB.
Pengakuan awal pihak pengamanan yang sempat membuka resleting tas tersebut, terlihat sebuah baterai dan kabel. Temuan tas itu akhirnya dilaporkan ke polisi. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News