KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Meski terdapat Jalan Raya Kediri-Nganjuk untuk menuju Kota Kediri dan sebaliknya, namun beberapa orang khususnya pengendara motor dan sepeda ontel, justru lebih memilih naik perahu penyeberangan di Sungai Brantas daripada lewat jalan raya.
Alasannya, bermacam-macam. Ada yang ingin menghindari kemacetan di sekitar Pasar Mrican sampai Jembatan Semampir, ada pula yang sekadar ingin menikmati naik perahu di Sungai Brantas yang menghubungkan Desa Jongbiru Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri dengan Kelurahan Mrican Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Seperti dikatakan oleh Nur, Warga Pojok, Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Dia yang sehari-hari berjualan sayur-mayur keliling itu lebih senang naik perahu penyeberangan di Sungai Brantas.
Nur mengaku lebih tenang dengan naik perahu, karena bisa menghindari kemacetan antara Pasar Mrican sampai Jembatan Semampir. Meski terkadang ia harus menunggu agak lama sampai perahu penuh
"Kalau jam-jam sibuk, biasanya di sekitar Pasar Mrican itu macet. Bahkan sampai Jembatan Semampir. Dengan membayar Rp2.000 sekali jalan, saya merasa tenang dengan naik perahu ini," kata Nur, Senin (19/4/2021).
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Menurut Nur, dia hampir setiap hari belanja sayur-mayur di Kota Kediri. Sayuran itu lalu dijualnya kembali kepada pelanggan yang sebagian ada di perumahan-perumahan di Kota Kediri.
Hal senada juga disampaikan oleh Pak No, penjual tape ketela asal Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Pak No mengaku kalau pelanggan tape ketelanya ada yang di daerah barat Sungai Brantas.
"Saya kalau mau menjajakan tape di daerah barat Sungai Brantas, lebih senang naik perahu daripada lewat jalan raya," kata Pak No, yang mengaku setiap hari naik sepeda ontel untuk berkeliling menjajakan tape ketela dagangannya itu.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Lalu, bagaimana kalau nanti jembatan penghubung antara Jongbiru dan Mrican dibangun dan tidak ada perahu penyeberangan? "Kalau jembatan dibangun lagi dan perahu penyeberangan tidak ada, ya otomatis tentu akan lewat jembatan," ujar Pak No. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News