BLITAR, BANGSAONLINE.com - Struktur bata kuno kembali ditemukan di Kota Blitar. Kali ini struktur bata yang diduga bagian dari bangunan masa lampau itu ditemukan di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Struktur bata ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani yang sedang menggarap sawah usai hujan deras mengguyur Kota Blitar. Awalnya yang ditemukan hanya sebuah bata berukuran besar yang modelnya tidak seperti bentuk bata di zaman modern. Penasaran, petani tersebut akhirnya mencoba mencari lagi bata di sekitar temuan pertama.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Ternyata di bagian bawah masih banyak tumpukan batu bata mirip dengan struktur candi. Setelah itu mereka melaporkan temuan ini ke Kelurahan dan dilanjutkan ke kecamatan.
"Pertama kali ditemukan petani yang sedang menggarap sawah. Setelah ditelusuri, ternyata tumpukan yang diduga situs ini banyak dan memanjang," ujar Camat Sananwetan Heru E Purnomo.
Heru menambahkan, setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) langsung mengecek lokasi temuan bangunan struktur bata yang terpendam di areal persawahan warga.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Setelah pengecekan itu, pihaknya kemudian menghubungi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur. Rencananya, BPCB baru akan melakukan pengecekan di lokasi setelah Lebaran. Sekaligus melanjutkan ekskavasi di Candi Gedog.
"Kami sudah koordinasi dengan BPCB Trowulan. Nantinya akan dicek, jika bekas bangunan itu benar situs atau bekas bangunan candi, maka akan dilakukan ekskavasi," pungkasnya.
Sebelumnya, penemuan struktur candi juga ditemukan di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan September 2019 lalu. Saat itu warga menemukan sebuah arca kepala kala di lahan jagung.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
BPCB memperkirakan lokasi itu dulunya merupakan kompleks bangunan percandian di era Majapahit. Penemuan ini selanjutnya ditindaklanjuti dengan ekskavasi awal oleh tim BPCB pada Oktober 2019. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News