SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021, Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) mengadakan acara Indonesia Future Education Summit (iFEST) 2021. Ini adalah serangkaian acara yang terdiri dari lomba video pembelajaran interaktif guru 5.0, lomba virtual school tour, webinar nasional yang dihadiri oleh pakar pendidikan, ahli teknologi, dan praktisi pendidikan. Melalui acara iFEST ini, KPI juga secara resmi me-launching Kuanta, platform pembelajaran digital masa kini.
Seluruh rangkaian acara ini dipersembahkan untuk para praktisi pendidikan di Indonesia supaya semakin siap dalam menghadapi tantangan pendidikan di era 5.0.
Baca Juga: Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Minta Konsisten Berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional
"Alhamdulillah, lomba membuat video pembelajaran interaktif diikuti lebih dari 350 peserta dari 19 provinsi se Indonesia, dari Aceh sampai Papua," tutur Dr. Shobikhul Qisom, M.Pd., Direktur Utama KPI, Minggu (2/5/2021).
Dr. Shobikhul Qisom mengungkapkan, kondisi Pandemi Covid-19 memaksa pengelolaan pendidikan di Indonesia menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet.
Menurutnya, ini adalah langkah awal pendidikan di Indonesia untuk memasuki era baru, yaitu era transformasi digital. Pelaksanaan pembelajaran daring tentu saja membawa paradigma baru dalam proses pembelajaran.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Siswa, Khofifah Dorong Inovasi Digital di Perpustakaan
"Dalam kondisi pandemi, pembelajaran secara manual dan konvensional saat ini mulai tergantikan dengan sistem pembelajaran secara daring tanpa dibatasi ruang dan waktu. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para praktisi pendidikan," imbuh konsultan pendidikan ini.
Pria yang akrab disapa Dr. Shobikh ini mengingatkan pentingnya bagi dunia pendidikan dalam mengubah manajemen pengelolaan pendidikan untuk dapat mengimbangi perubahan yang sangat cepat. Selain itu, teknologi dalam dunia pendidikan juga tidak dapat dihindari.
Berdasarkan hasil riset internal yang dilakukan oleh Kualita Pendidikan Indonesia, menunjukkan ada tiga masalah paling utama yang dihadapi sekolah pada masa saat ini, yaitu, kualitas SDM guru di era digital, ketersediaan sarana dan prasarana, serta proses pembelajaran daring.
Baca Juga: PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo
"Adanya tiga masalah utama tersebut tidak lantas menyebabkan pembelajaran terhenti, melainkan pembelajaran harus terus berjalan dengan menyesuaikan perkembangan zaman saat ini. Acara iFEST ini juga menjadi sarana untuk para pendidik atau praktisi pendidikan untuk saling belajar dan meningkatkan pengetahuan," pungkas pria asal Gresik ini.
Acara iFEST 2021 yang diselenggarakan Kualita Pendidikan Indonesia ini diikuti oleh 1.383 orang praktisi pendidikan secara daring. Mereka terdiri dari pengurus yayasan, kepala sekolah serta guru dari 913 sekolah yang berasal dari 315 kabupaten/kota se-Indonesia.
Dalam zoom meeting itu diisi tiga orang pakar, yakni Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A., Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar Kemendikbud. Kemudian Prof. Dr. Ec.Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc.,Ph.D, Pakar IT Departemen Teknik Informatika ITS, serta Angga Yuda Pratama, S.Pd, Math Teacher and Educational Digital Content Creator. (mdr/ian)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri dan Kepala Dispendik Jatim Ikut Jalan Sehat Hardiknas dan Harkitnas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News