Sebut Mahfud MD, Kiai Asep Ingatkan Jokowi tentang Menterinya yang Baik dan Tidak Baik

Sebut Mahfud MD, Kiai Asep Ingatkan Jokowi tentang Menterinya yang Baik dan Tidak Baik Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. saat menyambut kunjungan Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Amanatul Ummah. foto: ist.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Surabaya dan Pacet Mojokerto, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menegaskan bahwa setiap pemimpin selalu dikelilingi dua jenis bithonah (pembantu). Yaitu pembantu yang baik dan pembantu yang tidak baik.

“Itu Hadits Nabi. Tidak ada seorang nabi dan seorang pemimpin, khalifah, kecuali mempunyai dua macam bithonah. Bithonah itu pembantu. Menteri atau OPD-lah,” kata Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (16/5/2021).

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran

Pembantu yang baik, kata , adalah pembantu yang selalu mengarahkan pemimpinnya pada kebaikan. Ia bahkan berani mengingatkan jika pemimpin yang ia dampingi melakukan kesalahan.

Sedangkan pembantu yang tidak baik, kata , selalu mengarahkan pada ketidakbaikan. “Misalnya Pak Jokowi menyebut Jipang. Ini pembantu yang tidak baik,” kata yang memiliki 12.000 santri.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu menegaskan, seharusnya pidato Presiden dikoreksi secara ketat oleh para pembantunya.

Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029

“Seharusnya pidato itu dipersiapkan secara baik dan dikoreksi secara ketat agar tak menimbulkan kehebohan,” kata yang kini gencar mendirikan 17.000 Pengurus Anak Cabang (tingkat kecamatan) Pergunu di seluruh Indoensia.

Karena itu kiai miliarder tapi dermawan itu mengingatkan Presiden Jokowi agar selalu waspada dan hati-hati terhadap para pembantunya. 

“Kalau Pak Mahfud MD (Menkopolhukam-Red) pembantu yang baik,” tegas yang saat pilpres aktif berkampanye memenangkan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin hingga Hongkong, Malaysia, dan Taiwan dengan biaya pribadi, di samping di pulau Jawa dan luar Jawa.

Baca Juga: Terungkap, Gus Miftah juga Rendahkan Mahfud MD, Cak Nun, Ustadz Maulana dan Yati Pesek

Menurut , peringatan ini bukan hanya untuk Presiden Jokowi, tapi juga para gubernur dan bupati seluruh Indonesia. "Termasuk Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Mojokerto Ibu Ikfina agar terus hati-hati terhadap OPD-nya," kata yang putra KH Abdul Chalim, salah satu kiai pendiri NU. 

Pernyataan itu disampaikan merespons pidato Presiden Jokowi yang mempromosikan (bipang) Ambarawang Kalimantan Barat pada suasana Idul Fitri.

Seperti diberitakan, pidato Jokowi itu menimbulkan kehebohan di media sosial karena Jokowi dianggap mempromosikan makanan yang diharamkan Islam dalam suasana Idul Fitri. Rekaman video itu diunggah akun youtube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021 berjudul: 05.05 hari bangga Buatan Indonesia.

Baca Juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi dan Kelucuan Pidato Gibran Para-Para Kiai

Pidato Jokowi itu kian heboh ketika Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Fadjroel Rachman menulis di akun twitternya:

“Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun,” cuit Fadjroel Rachman. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO