MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menegaskan bahwa setiap pemimpin selalu dikelilingi dua jenis bithonah (pembantu). Yaitu pembantu yang baik dan pembantu yang tidak baik.
“Itu Hadits Nabi. Tidak ada seorang nabi dan seorang pemimpin, khalifah, kecuali mempunyai dua macam bithonah. Bithonah itu pembantu. Menteri atau OPD-lah,” kata Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (16/5/2021).
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Pembantu yang baik, kata Kiai Asep, adalah pembantu yang selalu mengarahkan pemimpinnya pada kebaikan. Ia bahkan berani mengingatkan jika pemimpin yang ia dampingi melakukan kesalahan.
Sedangkan pembantu yang tidak baik, kata Kiai Asep, selalu mengarahkan pada ketidakbaikan. “Misalnya Pak Jokowi menyebut Jipang. Ini pembantu yang tidak baik,” kata Kiai Asep yang memiliki 12.000 santri.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu menegaskan, seharusnya pidato Presiden dikoreksi secara ketat oleh para pembantunya.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
“Seharusnya pidato itu dipersiapkan secara baik dan dikoreksi secara ketat agar tak menimbulkan kehebohan,” kata Kiai Asep yang kini gencar mendirikan 17.000 Pengurus Anak Cabang (tingkat kecamatan) Pergunu di seluruh Indoensia.
Karena itu kiai miliarder tapi dermawan itu mengingatkan Presiden Jokowi agar selalu waspada dan hati-hati terhadap para pembantunya.
“Kalau Pak Mahfud MD (Menkopolhukam-Red) pembantu yang baik,” tegas Kiai Asep yang saat pilpres aktif berkampanye memenangkan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin hingga Hongkong, Malaysia, dan Taiwan dengan biaya pribadi, di samping di pulau Jawa dan luar Jawa.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Menurut Kiai Asep, peringatan ini bukan hanya untuk Presiden Jokowi, tapi juga para gubernur dan bupati seluruh Indonesia. "Termasuk Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Mojokerto Ibu Ikfina agar terus hati-hati terhadap OPD-nya," kata Kiai Asep yang putra KH Abdul Chalim, salah satu kiai pendiri NU.
Pernyataan Kiai Asep itu disampaikan merespons pidato Presiden Jokowi yang mempromosikan babi panggang (bipang) Ambarawang Kalimantan Barat pada suasana Idul Fitri.
Seperti diberitakan, pidato Jokowi itu menimbulkan kehebohan di media sosial karena Jokowi dianggap mempromosikan makanan yang diharamkan Islam dalam suasana Idul Fitri. Rekaman video itu diunggah akun youtube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021 berjudul: 05.05 hari bangga Buatan Indonesia.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Pidato Jokowi itu kian heboh ketika Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Fadjroel Rachman menulis di akun twitternya:
“Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun,” cuit Fadjroel Rachman. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News