JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Politikus senior Amien Rais tampaknya harus waspada dan kerja lebih keras lagi. Hasil survei terbaru, Partai Umat yang didirikan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tertinggal dari Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia besutan Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfuz Sidik.
Bahkan Gelora memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi di antara partai-partai baru, karena tingkat pengenalannya kepada publik dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Baca Juga: Mengingat Kembali Deklarasi Ciganjur, Pentingnya Menjaga Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat
Data tersebut disampaikan Project Manager Rekode Research Center Lisdiana Putri saat memaparkan hasil survei nasional dengan tajuk 'Peluang Partai Baru Mewarnai Politik Indonesia 2024' di Jakarta, Selasa (1/6/2021).
"Tingkat pengenalan atau popularitas, dan elektabilitas Partai Gelora besutan politisi Anis Matta tertinggi di antara partai-partai baru. Disusul oleh Partai Umat, Partai Masyumi Reborn, dan urutan paling buncit adalah Partai Hijau," kata Lisdiana dalam rilisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (1/6/2021).
Menurut Lisdiana, survei dilaksanakan dari tanggal 26 April sampai 8 Mei 2021 dengan sampel 1.210 responden, tersebar di 34 provinsi.
Baca Juga: Rusdi Sutejo Dapat Rekom dari Partai Gelora untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan
Usia minimum sampel 17 tahun, atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Margin error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.
Dari total 1.210 responden, ada sebanyak 190 responden atau 15,7% menyatakan belum/tidak memilih partai-partai yang ada.
Dari total responden yang belum/tidak memilih tersebut, mereka menyatakan tahu Partai Gelora (32,1%), Partai Umat (30.0%), Partai Masyumi Reborn (30.0%), dan Partai Hijau (9.5%).
Baca Juga: Sempat Ditolak, Sardjono Cerita Peliknya Perjuangan Daftarkan Partai Ummat di KPU RI
Yang tertarik memilih Partai Gelora (14.2%), Partai Umat (10.5%), Partai Masyumi Reborn (10.0%), dan Partai Hijau (9.5%).
"Data survei tersebut menunjukkan partai-partai baru punya peluang untuk tampil. Angka undecided voters masih cukup besar," ujar Lisdiana.
"Tinggal bagaimana partai membangun infrastruktur, dan mesin partai bekerja meningkatkan popularitas dan meyakinkan publik," imbuhnya.
Baca Juga: Optimistis Raih Kursi, Ketua Partai Ummat Jatim: Melawan Keadzaliman, Menegakkan Keadilan
Partai Gelora Indonesia dirikan pada 28 Oktober 2019 oleh sekitar 99 orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Platform yang diusung adalah 'Arah Baru Indonesia', menjadikan Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia.
Pada 2 Juni 2020, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara resmi mengesahkan Partai Gelora sebagai partai baru yang berbadan hukum di Indonesia.
Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW dan DPD, serta DPC 76 persen dengan jumlah kader saat ini sebanyak 195.000. Angka pertumbuhan jumlah anggotanya sangat progresif mencapai sekitar 2.000 per hari.
Baca Juga: Partai Gelora Jatim Rekomendasi Prabowo Capres 2024, Berikut Alasan Politisnya
Partai Gelora juga telah berpartisipasi di Pilkada Serentak 2020 lalu dengan total partisipasi 178 pilkada, di mana 120 pilkada di antaranya menang atau sebanyak 66 persen.
Dari 9 Pilgub yang digelar, 9 Pilgub dimenangkan 100 persen. Sedangkan Pilwakot memenangkan 26 Pilwakot atau 70 persen dari 37 Pilwakot. Sementara di Pilbup memenangkan 64 persen atau 143 Pilbup dari dari 224 Pilbup. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News