KONI Gresik Merana! Dapat APBD Rp 5 M, Sepeser pun Belum Dicairkan oleh BPPKAD

KONI Gresik Merana! Dapat APBD Rp 5 M, Sepeser pun Belum Dicairkan oleh BPPKAD Komisi IV DPRD Gresik ketika hearing dengan KONI Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ironis. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Gresik merana. Meksi telah melakukan sejumlah kegiatan - termasuk mengikuti kompetisi dalam event olahraga - ternyata anggarannya belum dicairkan sama sekali oleh Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Gresik.

Padahal, saat ini sudah masuk triwulan kedua (satu semester), atau bulan keenam (Juni) di tahun 2021.

Hal ini terungkap saat Komisi IV (membidangi olahraga) mengundang pengurus dan Dispora Gresik untuk dengar pendapat (hearing) di ruang Komisi IV DPRD Gresik, Rabu (2/6/2021) kemarin.

"Memang benar, anggaran KONI sampai sekarang belum cair sama sekali," ungkap anggota Komisi IV DPRD Gresik Atek Riduan kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (3/6/2021).

Hearing dipimpin Ketua Komisi IV, Muhammad, S.E., dihadiri langsung Ketua dr. Anis Ambiyo Putri, dan pengurus. Juga hadir Kepala Dispora Gresik Nuri Mardiana, yang juga Plt Kepala BPPKAD.

(Ketua dr. Anis Ambiyo Putri saat memaparkan program KONI. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE)

Menurut Atek, pada APBD Gresik 2021, mendapatkan asupan APBD Rp 5 miliar. Anggaran dimaksud untuk menopang kebutuhan KONI selama tahun 2021, termasuk kemajuan olahraga di Kabupaten Gresik.

Sejauh ini, lanjut Atek, KONI telah mengadakan sejumlah kegiatan, termasuk mengirim atlet disabilitas untuk ikuti Pekan Paralympic Provinsi Jawa Timur I tahun 2021 (Peparprov Jatim I/2021) Piala Gubernur Jatim di Surabaya, 20-24 Mei.

"Dalam event ini, atlet disabilitas Gresik mendapatkan 2 emas, 5 perak, dan 8 perunggu. Ini adalah prestasi membanggakan untuk kemajuan olahraga Gresik," terang Sekretaris DPD Golkar Gresik ini.

Namun, hingga saat ini belum bisa menggunakan anggaran yang dialokasikan. Padahal, KONI sudah lama mengajukan. "Ada apa ini?," cetus Atek.

Sebetulnya, dari hearing tersebut terungkap bahwa KONI tak secara total mengajukan pencairan anggaran. Baru sebesar Rp 1,9 miliar yang diajukan pencairan dari total anggaran Rp 5 miliar.

"Saat pengurus KONI kami tanya, jawabnya sudah lama diajukan. Tapi, anggaran Rp 1,9 miliar itu belum juga dicairkan oleh BPPKAD," ungkapnya.

Ditambahkan, bahwa hearing tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kegiatan KONI dan serapan anggaran yang dimiliki hingga triwulan satu (Januari-Maret). Namun, hingga triwulan dua (Januari-Juni) atau satu semester, anggaran KONI belum dicairkan sepeser pun.

"Saya heran, KONI itu kan di bawah naungan dispora. Apalagi, Kadispora Bu Nuri Mardiana juga merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPPKAD. Kok bisa gak nyambung seperti ini. Bagaimana olahraga bisa maju kalau seperti ini," cetus Atek.

Karena itu, Atek meminta agar diagendakan hearing dengan Plt Kepala BPPKAD yang juga Kepala Dispora Nuri Mardiana, minggu depan.

"Selanjutnya, kami minta hearing dilanjutkan dengan Kepala Dispora dan Plt Kepala BPPKAD," pungkas Atek.

Sementara dr. Anis Ambiyo Putri membenarkan bahwa anggaran KONI triwulan satu sebesar Rp 1,9 miliar yang diajukan ke BPPKAD belum cair. "Benar, anggaran yang kami ajukan belum cair," kata dr .Anis singkat. (hud)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO