PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Salah satu Narapidana Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memutuskan menjadi seorang mualaf.
WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) yang bernama Santos Ardiansyah bin Jumbransyah mendapatkan hidayah dan resmi memeluk agama Islam setelah mengikuti proses pensyahadatan yang dipandu Ustadz Suaidy. WBP tersebut terlihat fasih dalam mengucapkan syahadat, walaupun sedikit terbata-bata.
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
Proses syahadat dilaksanakan di Masjid Baiturrahman Lapas Narkotika Pamekasan dan disaksikan oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Sohibur Rachman, Kasubsi Bimkeswat Hairul Rasyid serta Staf Register Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan dan seluruh warga binaan muslim.
"Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah," ucap Santos saat dibimbing mengucapkan kalimat syahadat. Kemudian usai prosesi sakral itu, Santos pun mengamini pernyataannya dengan wajah tampak haru dan bahagia.
Hairul Rasyid mengaku turut berbahagia ketika mendengar kabar ada seorang narapidana ingin memeluk agama Islam. "Kita mendukung ketika ada saudara kita non muslim masuk ke agama Islam," tuturnya kepada BANGSAONLINE.com Senin (21/06/2021).
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
Menurut Hairul Rasyid, WBP tersebut masuk agama Islam berdasarkan hati nuraninya sendiri. Sebelumnya ia beragama Kristen. "Mungkin ya dia dapat hidayah ketika teman-temannya melakukan ibadah, melakukan kegiatan Islam, dia tertarik mau masuk agama Islam," katanya.
Ustadz Suaidy dalam tausiyahnya mengatakan bahwa syahadat yang diucapkan adalah janji. Setelah memeluk agama Islam, ia berharap Santos Ardiansyah dapat mendalami Ilmu agama Islam, baik tentang tata cara salat, maupun tata cara membaca Al Quran, serta mendalami Ilmu agama Islam di bidang lainnya.
"Syahadat ini adalah janji. Semoga kalian tetap istiqomah dalam Islam," kata Ustadz Suaidy.
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Sementara itu Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Sohibur Rachman mengaku ikut terharu. Dirinya juga berharap, mualafnya narapidana tersebut benar-benar datang dari hati, tidak dijadikan asas manfaat dan bukan suatu modus.
"Semoga para mualaf ini bisa menjadi muslim yang taat dan tetap istiqomah," pungkasnya. (pmk1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News