"Kita siap boikot total, mulai tiket pertandingan sampai menghentikan pembelian jersey dan merchandise klub ini," tegasnya.
Dia juga memberikan sinyal akan melakukan aksi demonstrasi lagi dengan skala massa yang lebih besar jika manajemen masih bungkam kepada suporter.
"Pahit memang, tapi semua untuk sebuah kebanggaan. Tiga tahun ini dipegang manajemen yang sama tanpa prestasi (Abdullah Umar dan Sally Atyasasmi). Ini musim yang keempat, apakah hanya sekadar pelengkap kompetisi lagi?," tandasnya.
Chief Executive Officer (CEO) Persibo Bojonegoro Abdullah Umar dihubungi Senin (21/6) mengatakan jika tuntutan suporter selama ini berubah-ubah dan tidak konsisten.
"Karena kita melihat tuntutan suporter selama ini berubah-ubah dan tidak konsisten dalam memberikan tuntutan. Pertama, prinsipnya bahwa Persibo itu ingin bangkit dan naik liga 2. Kedua, suporter terlalu masuk ranah manajemen, padahal tiga tahun pengelolaan Persibo sudah kita libatkan," ujarnya.
Lanjut Abdullah Umar, dulu para suporter juga meminta Persibo agar pengelolaannya diserahkan kepada Pemkab, namun sekarang menolak, Pemkab tidak boleh ikut campur.
"Jadi kan berubah-ubah tuntutannya. Secara umum kita tidak melibatkan suporter (kelompok Curva Nord dan Boro Mania) dalam penunjukkan pelatih, tetapi banyak juga kalangan suporter yang memberikan usulan nama-nama, ya atas nama suporter individu. Kemudian soal keseriusan manajemen, ya nanti bisa dilihat sendiri di seleksi dan pemain yang akan kita kontrak," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News