Wanita Sebatang Kara Sakit Terabaikan, Meninggal dalam Perjalanan ke Liponsos Keputih

Wanita Sebatang Kara Sakit Terabaikan, Meninggal dalam Perjalanan ke Liponsos Keputih

SURABAYA, BANGSONLINE.com - Fokus penanganan wabah corona membuat penanganan penyakit lain menjadi terganggu. Seperti yang dialami Eny Rohaini (60) warga Tandes Kidul Gang Sawah ini. Dia dua hari terabaikan karena diabetes dan darah tinggi. Wanita ini akhirnya menghembuskan napas terakhirnya saat perjalanan ke Liponsos Keputih dengan ambulans milik Dinas Sosial, Jumat (02/07/2021) siang.

Saat berita ini ditulis, Jenazah Eny masih terbaring di rumah kos dekat Stasiun Tandes. Saat ini pihak pengurus kampung kebingungan, karena korban tanpa keluarga.

Baca Juga: Petugas Gabungan Gelar Razia di Diskotik Surabaya, 7 Pengunjung dan LC Positif Narkoba

"Tadi pagi masih bisa minum mas, mungkin karena drop pas dibawa ambulans itu. Sepengetahuan korban ini punya riwayat diabetes dan darah tinggi. Korban ini warga Bandung tidak punya keluarga sama sekali, tapi korban terdata sebagai warga sini," ujar seorang perempuan tetangga korban.

Pantauan di TKP, saat jenazah diturunkan dari mobil ambulan milik dinas sosial, sejumlah kader lansia sempat bersitegang dengan petugas pengantar, karena saat perjalanan, korban sudah meninggal sedangkan data korban belum diterima pihak Liponsos. Kondisi ini yang kemudian, jenazah dibawa kembali ke tempat kediaman di kosan di Jalan Tandes Kidul dekat Stasiun Tandes.

"Tiga hari Bu Eny sebenarnya dalam kondisi sakit. Kita sudah berupaya menghubungi pihak dinsos dan dirujuk ke Liponsos. Namun pihak Liponsos meminta agar data korban harus ada keterangan dari rumah sakit, karena harus ada surat keterangan tentang identitas korban," ujar Santi salah satu kader lansia.

Baca Juga: Warga Wiyung Jadi Korban Pembacokan, Pihak Keluarga Tuntut Tanggung Jawab Liponsos, Kok Bisa?

"Pihak Liponsos bisa menerima jika ada surat dari rumah sakit dan pihak Liponsos minta ada yang menjaga, sedangkan korban . Jadi pas dibawa pagi tadi (Jumat/02) dalam perjalanan meninggal dan dikembalikan lagi karena datanya belum diterima pihak liponsos," ujar wanita yang juga mantan RT.

"Makan tiap hari pun kita sebagai kader yang menyuplai. Kadang korban beli sendiri juga tidak mau jika kita beri. Uangnya pun juga kadang diberi teman atau orang-orang," pungkas dia.

Sedangkan menurut keterangan Kuspriadi, Ketua RT 01 RW 02 Gang Sawah Kelurahan Tandes Kidul, Kecamatan Tande, korban akan ditangani pengurus kampung.

Baca Juga: Miris, Pensiunan Polisi Berpangkat AKP ini Hidup Sendiri dengan Kondisi Stroke dan Diabetes

"Ya mau gimana mas, korban ini , tak ada satu pun sanak famili. Sakit dan saat dibawa dalam perjalanan meninggal. Korban juga memang terdata, ya mau tidak mau, pengurus kampung yang mengurusi, dari biaya pemakaman dan lain-lain," terang dia. (nf/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO