JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Viralnya video antrean jenazah di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, membuat Kodim/0814 Jombang menerjunkan 30 personelnya untuk membantu pengantaran jenazah pasien Covid-19 hingga ke rumah duka.
Komandan Kodim 0814/Jombang Letkol Inf. Triyono mengatakan, diterjunkannya personel TNI tersebut lantaran petugas pemulasaraan kewalahan dengan banyaknya jenazah Covid-19 di rumah sakit pelat merah itu.
Baca Juga: 3 Remaja di Jombang Diringkus Usai Keroyok Pelajar
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kami membantu dengan menerjunkan 30 personel. Mereka membantu mengantarkan jenazah pasien Covid-19 ke rumah duka," ujarnya saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Jombang, Kamis (8/7/2021).
Diakui, tingkat kematian pasien Covid-19 di Jombang memang cukup tinggi. Dampaknya petugas BPBD kewalahan. Mereka harus merawat (pemulasaran) dan mengantarkan ke rumah duka. Nah, setelah dilibatkannya anggota TNI, tugas relawan BPBD lebih ringan. Karena ada pembagian tugas.
"Personel BPBD yang melakukan pemulasaran, sedangkan anggota TNI mengantar jenazah ke rumah duka. Alhamdulillah, saat ini tidak lagi terjadi antrean," terang Triyono.
Baca Juga: Pulang Dugem, 2 Pria di Jombang Diringkus, 62 Gram Sabu Disita Polisi
Dandim menambahkan, sebanyak 30 personel dari TNI itu sebenarnya tim lama, yakni dibentuk pada Juli 2020. Karena kematian akibat Covid-19 di Jombang cukup tinggi, tim tersebut diaktifkan kembali.
"Anggota TNI bertugas secara bergiliran. Dari 30 personel itu, 10 orang siaga di kamar mayat, 10 orang siaga di Kodim 0814, dan 10 orang lagi istirahat. Mereka bergiliran per 10 orang," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab membenarkan adanya antrean jenazah di kamar mayat RSUD Jombang pada Selasa (6/7/2021). Jumlah antrean mencapai 13 jenazah. Itu karena tingginya tingkat kematian akibat Covid-19, baik positif, suspect, maupun probable.
Baca Juga: Polisi Gagalkan Pengiriman 22 Jeriken Tuak dari Tuban ke Jombang
"Namun saat ini masalah tersebut sudah teratasi. Petugas pemulasaran jenazah sudah dibantu dari BPBD. Selain itu juga ada bantuan tenaga dari TNI dan Polri. Kami juga menginstruksikan camat agar menyiapkan relawan pemakaman di masing-masing desa," pungkasnya. (aan/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News