BangsaOnline - Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Kota Surabaya Samsul Arifin membenarkan bahwa Arzeti Bilbina Setyawan termasuk figur yang disurvei tingkat popularitasnya untuk maju sebagai calon wali kota Surabaya.
Arzeti adalah anggota Fraksi PKB DPR dari daerah pemilihan Surabaya dan
Sidoarjo. "Benar, nama Arzetti masuk dalam prasurvei internal yang dibuat
oleh PKB Jawa Timur," kata Samsul, Jumat, 6 Maret 2015.
Namun, karena masih dalam tahap prasurvei, Samsul meminta agar Arzetti serius
menggarap dukungan. "Betul-betul nyemplung, bukan sekadar wacana,
tidak setengah-setengah," ujar Samsul.
Dalam prasurvei internal, kata dia, Samsul mengakui bahwa popularitas Wali Kota
Surabaya saat ini, Tri Rismaharini, masih lebih unggul dibandingkan Arzeti.
Risma mendapat 33 persen, adapun Arzetti 22 persen.
Menanggapi hasil prasurvei, Samsul menganggap meski Risma berada di atas
Arzeti, namun bukan berarti unggul. Sebagai inkumben, kata dia, seharusnya
Risma bisa meraih di atas 40 persen. "Kalau di bawah 40 persen, bukan
unggul. Tapi resisten, ketar-ketir," kata dia.
Menurut Samsul, sejauh ini PKB belum menentukan sikap mengusung calon tertentu
dalam pemilihan wali kota pada Desember 2015 nanti. PKB, kata dia, masih akan
melihat perkembangan dalam dua bulan ke depan.
Samsul juga mengaku siap menantang Risma bila diminta partai. Sebagai kader
partai, dia optimistis mampu bersaing. Samsul mengaku didukung oleh Dewan Syura
PKB. "Dewan Syura mendukung saya," katanya.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Surabaya Laila Mufidah mengatakan
nama-nama bakal calon wali kota yang akan diusung memang belum dipastikan.
Sejumlah tahapan masih harus dilalui. Kemungkinan pembahasan soal itu akan
dibicarakan dalam pertemuan dengan PKB Jawa Timur pekan depan. "Kami belum
diajak dalam pembahasan pemilihan wali kota," ujarnya.
Sumber internal menyebutkan beberapa kiai Nahdlatul Ulama berharap agar bakal
calon wali kota yang akan diajukan PKB bukan seorang perempuan. Namun,
berdasarkan pengalaman, NU memang tidak pernah mendukung penuh PKB, karena itu
belum bisa dipastikan apakah permintaan kiai-kiai tersebut akan dijadikan
pertimbangan PKB.
Sebelumnya, Arzeti menyatakan kesanggupannya maju sebagai calon wali kota.
Berbekal dukungan PKB, Arzeti siap bersaing dengan Risma. "Bagaimana pun
juga, persaingan itu harus ada, karena persaingan justru akan membuat kita
termotivasi," ujar Arzeti setelah memberikan ceramah empat pilar
kebangsaan di kantor PKB, Sidoarjo, Kamis, 5 Maret 2015.
Baca Juga: Gerindra Persiapkan Calon Berinisial A dalam Pilkada Surabaya
Sementara Partai Gerindra justeru mewacanakan Ahmad Dhani
sebagai calon walikota Surabaya. "Nama
Ahmad
Dhani diusulkan oleh kelompok-kelompok muda ke partai dan kami
sangat mengapresiasinya," ujar Ketua DPC Partai
Gerindra Surabaya BF Sutadi di Surabaya, Jumat (6/3).
Menurut dia, sebagai musisi asli Surabaya dan memiliki kecerdasan, Ahmad Dhani
dinilai memiliki kelebihan dan sudah tidak diragukan lagi ketokohannya.
"Musisi itu cerdas lho. Meski artis, tapi kalau kapabilitasnya bagus maka
diyakini mampu memimpin. Semisal, Rano Karno
di Banten dan Dedy Mizwar di Jawa Barat," katanya.
Nama suami Mulan Jameela itu, kata Sutadi, sudah masuk daftar bakal calon wali
kota bersama sejumlah tokoh lainnya yang nantinya diserahkan masyarakat
Surabaya untuk ditanggapi.
"Semua nama kami masukkan survei dan hasilnya akan dijelaskan posisi
mereka di mata masyarakat Surabaya," tukas mantan birokrat Pemkot Surabaya
itu.
Kendati demikian, belum ada kesediaan dari Dhani terkait pencalonan ini.
Namun, jika Dhani sepakat dicalonkan, berarti dia akan menantang Tri Rismaharani,
wali kota Surabaya saat ini. Kepala daerah dengan segudang prestasi ini hampir
dipastikan akan kembali mencalonkan diri, meski belum jelas melalui partai
mana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News