SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini melanjutkan blusukannya ke sejumlah daerah untuk mengecek penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial. Kali ini, Risma -sapaan Mensos- turun ke Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Selasa (20/7) siang.
Risma bertanya langsung kepada satu per satu keluarga penerima manfaat (KPM) yang sengaja dihadirkan. Mulai dari KPM bantuan sosial tunai (BST), KPM program keluarga harapan (PKH), dan KPM bantuan pangan non tunai (BPNT).
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
"Ibu penerima PKH? Berapa (nominal bantuan) nerimanya," tanya Risma kepada salah satu ibu-ibu warga Jalan Kalibokor, Kelurahan Kertajaya. Ibu tersebut kemudian menjawab bahwa bulan Juli ini ia menerima bantuan Rp 400 ribu.
"Ibu udah nerima beras," lanjut Risma kepada ibu tersebut. Ternyata si ibu ini belum menerima beras atau sembako program BPNT sejak bulan Januari 2021.
Risma kemudian meminta kartu ATM ibu tersebut, namun seorang pria kemudian menimpali bahwa kartu ibu tersebut sudah difoto dan dicek. "Namanya beda buk (antara di data dan di kartu ATM)," kata pria tersebut kepada Risma.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Risma pun heran, karena bantuan PKH ibu tersebut bisa cair, namun BPNT-nya tidak bisa cair. "Kenapa Himbara himbara mau (mencairkan) yang PKH, kenapa dia nggak mau yang ke (BPNT). Kenapa himbara kok aneh ya," ucap Risma sembari meminta petugas melakukan pengecekan.
Dalam blusukan kali ini, Risma juga mengecek penyaluran BST yang dilakukan PT. Pos Indonesia. Ia menjelaskan, untuk penyaluran BST sengaja menggunakan PT. Pos, tidak melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) seperti pada PKH dan BPNT. Sebab, PT. Pos lebih longgar dalam hal administrasi.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
"Misalnya ada beda huruf Y dengan I itu (kalau himbara) tidak bisa, jadi memang agak ribet. Jadi kalau PT. Pos lebih cepat. Jadi kalau (penulisan nama) nggak sama dikit nggak papa, asalkan KTP-nya cocok," terang Risma.
Pada kesempatan ini, Risma juga meminta penyaluran seluruh bansos dipercepat. Termasuk Bantuan Sosial Beras (BSB) yang bekerja sama dengan Bulog. Bahkan ia sempat menelepon langsung pimpinan Bulog untuk menanyakan penyaluran BSB yang belum dimulai di sejumlah daerah, salah satunya Jawa Timur.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
"Pak, ini berasnya belum turun ya. Kemarin aku ngecek Jawa Tengah sudah, aku dapat laporan Jogja juga sudah, Manado sudah, kenapa bapak belum," tanya Risma melalui ujung telepon.
"Aku cek Kediri lho pak, tak cek lho, engko aku ngecek Nganjuk. Segera ya pak, nanti ditanyakan Pak Presiden lho," imbuh Risma. (tim/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News