SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh warga Surabaya untuk tetap memperketat protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada. Hal itu dilakukan setelah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Apalagi, apabila selama seminggu ke depan ada penurunan kasus, Presiden Jokowi akan melakukan relaksasi untuk menggerakkan roda perekonomian.
Baca Juga: Mas Iin dan Eri Cahyadi Siap Sinergi Bangun Sidoarjo dan Surabaya
“Saya berharap betul kepada warga Surabaya dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan (kasus Covid-19) ini bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi. Saya sudah sampaikan kepada jajaran pemkot untuk turun dan melakukan pengecekan terus menerus,” kata Eri, Rabu (21/7/2021).
Eri mengambil sejumlah langkah demi memutus penyebaran Covid-19. Di antaranya, menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di setiap kelurahan yang tersebar se-Surabaya. Tempat isoman itu, diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Terutama bagi warga yang lokasi rumahnya tidak memungkinkan digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.
“Semua kelurahan yang terdiri dari 154 itu, kita sudah siapkan tempat isoman. Ini untuk memutus penyebaran Covid-29, khususnya klaster keluarga. Agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya,” urai dia.
Baca Juga: Eri-Armuji Patut Waspada! Peluang Dipecundangi Kotak Kosong Kian Menguat, ARCI Beberkan Alasannya
Untuk lokasinya menggunakan berbagai tempat publik sebagai tempat isolasi. Salah satunya yaitu sekolah. Alasannya adalah bangunannya sudah jadi per ruangan dan juga fasilitas toilet sudah tersedia. Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC.
"Sementara ini kita kirim 30 bed per kelurahan, tapi kita lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan, kita sesuaikan,” lanjutnya.
Langkah berikutnya adalah pemkot juga tengah menyiapkan dua lokasi Rumah Sakit (RS) Darurat yakni GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini.
Baca Juga: PDIP Ajak Warga Surabaya Lawan Kotak Kosong di Pilwali 2024
Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, Eri juga terus memasifkan testing dan tracing. Ia memastikan sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu swab antigen yang dibagi kepada 63 puskesmas se-Surabaya. Tiap puskesmas dikirim oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) rata-rata 2 - 4 ribu swab antigen.
Eri juga telah menerjunkan petugas tracing dari berbagai Perangkat Daerah (PD). Harapannya tidak ada lagi keterlambatan tracing untuk menemukan kontak erat pasien Covid-19. Jika ditemukan satu kasus pasien terkonfirmasi, maka sebanyak-banyaknya menemukan kontak erat.
“Jadi, per hari tracingnya harus sudah selesai, supaya tidak ada keterlambatan. Kalau ternyata dari kontak erat itu hasilnya positif, maka kita lakukan tracing lagi pada kontak erat orang itu, begitu seterusnya,” tandasnya. (dra/ian)
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News