SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Keterbatasan lahan pertanian harus membuat kita jeli dalam memanfaatkan lahan tidur agar bisa dimanfaatkan menjadi lahan produktif. Potensi itu yang dimanfaatkan oleh Saduluran Salawase Center (SSC).
Deni Prasetya, pembina SSC mengungkapkan pihaknya memanfaatkan lahan tidur berapa pun luasnya untuk ditanami tanaman produktif. Di antaranya pisang cavendish maupun sayur-sayuran.
Baca Juga: Petani Pisang Cavendish Dukung Indah-Yudha, Sohibul Rizal: Programnya Pro-Rakyat
"Ada lahan 50 meter, kita tanami, ada 100 meter, kita manfaatkan. Pokoknya semua lahan tidur kita maanfaatkan untuk dikelola anak muda setempat," terang Anggota DPRD Jatim Dapil V ini, Jumat (23/7/2021).
Deni mengisahkan, di Kecamatan Mumbulsari, Jember pihaknya berhasil memanfaatkan lahan tidur yang tadinya dipakai untuk tempat pembungangan sampah menjadi lahan produktif. Kini lahan seluas 2 hektare itu sudah ditanami pohon pisang cavendish beserta sayur-sayuran.
Menurut Deni, pihaknya melakukan pertanian tumpangsari. Karena itu, sambil menunggu panen pisang yang sekitar 9 bulan, pihaknya bisa memanfaatkan sayur-mayur untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Pererat Silaturrahim dan Kolaborasi, TDA Jatim 1 Gelar Family Fun Camp Bersama Keluarga
"Jadi ini bagian dari ketahanan pangan warga. Warga bisa memenuhi kebutuhan lewat lahan yang mereka kelola sendiri. Minimal mereka tak perlu beli cabai dan sayur-mayur," imbuh Anggota Fraksi NasDem ini.
Aktivis Ansor Jatim asal Kencong ini menyebut pemberdayaan lahan pertaniaan yang dilakukan SSC ini mayoritas diikuti oleh anak muda setempat. Karena itu, lewat pemberdayaan ini, pihaknya berharap para pemuda tak perlu lagi pergi ke luar desa.
Anggota Komisi D DPRD Jatim itu berharap di masa pandemi ini, para pemuda lebih baik tetap di desa. Sebab, banyak pemberdayaan yang bisa dilakukan oleh mereka di desa.
Baca Juga: Panen Pisang Bersama Petani Millenial Lumajang, Khofifah Dorong Ekstensifikasi Lahan
"Kalau bukan mereka, para pemuda, siapa lagi yang membangun desa. Apalagi dalam situasi pandemi ini, sebaiknya membatasi pergerakan agar virus Covid-19 tidak semakin meluas," pungkas Deni. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News